Skip to content

Pelajaran Kematian

pelajaran kematian

Sahabat, sesungguhnya sebaik-baik pelajaran adalah kematian, oleh sebab itu Rasulullah dalam sebuah hadits menyatakan orang yang paling cerdas adalah yang paling banyak mengingat mati dan mempersiapkan diri menghadapinya.

Pertanyaannya, seberapa sering kita belajar atau mendapat pelajaran dari kematian? Sering kali orang-orang hanya bersedih dan meratapi kepergian orang yang dikasihinya tanpa mendapatkan pelajaran apapun dari kepergian tersebut.

Berikut ini beberapa pelajaran kematian yang perlu kita sadari agar menjadi orang yang paling cerdas dalam menghadapinya:

1. Allah menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji siapa yang paling baik amalannya

Kematian adalah batas, agar kita mengingat hidup di dunia ini ada akhirnya. Dan bahwasanya tujuan hidup adalah untuk melakukan amalan dengam sebaik-baiknya.

Maha berkah Allah, yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha perkasa lagi Maha pengampun.” (QS. Al-Mulk: 1-2)

2. Tidak ada satu manusia pun yang diciptakan hidup abadi

Sia-sia orang yang mencoba mencari cara untuk hidup abadi. Panjang umur bisa, yakni dengan banyak bersilaturahim dan bersedekah, akan tetapi hidup abadi takkan mungkin didapat, karena Allah telah menginfokannya:

Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad). Maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?” (QS. al-Anbiya’: 34)

3. Setelah kematian, Allah akan mengabarkan segala yang kita kerjakan selama hidup

Berbuatlah yang terbaik selama hidup, karena setelah kematian, Allah akan memberitahukan segala yang kita kerjakan selama hidup.

Katakanlah, Sesungguhnya kematian yang kalian lari darinya, sesungguhnya kematian itu akan menemui kalian, kemudian kalian akan dikembalikan kepada Allah, Yang mengetahui keghaiban dan yang nyata. Lalu Ia akan beritakan kepada kalian apa yang kalian telah kerjakan.” (QS. Al-Jumu’ah: 8).

4. Tidak ada yang bisa melarikan diri dari kematian

Siapa pun yang berusaha melarikan diri dari kematian hanya melakukan hal yang tak berguna, karena kematian akan mendatangi kita sekalipun bersembunyi di benteng yang kokoh.

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An-Nisa’: 78).

5. Tidak ada seorang manusia pun yang mengetahui dengan pasti bagaimana ia akan mati

Kita tidak tahu akan mati dengan cara yang bagaimana, akan tetapi kita bisa memilih cara menjalani hidup. Maka jalani lah hidup sebagaimana yang Allah arahkan.

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Kemudian tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman: 34)

6. Pedihnya sakaratul maut

Sakaratul maut bukanlah sesuatu yang tidak menyakitkan. Sabda Rasulullah SAW: “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)

Bahkan Rasulullah SAW juga mengabarkan: “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek?” (HR Bukhari)

Sahabat, demikianlah beberapa hal mengenai kematian yang penting untuk kita jadikan pelajaran. Adakah kita belajar darinya? (SH)

 

pahala wakaf mengalir abadi. tabungwakaf dompet dhuafa