Di era digital yang memudahkan masyarakat untuk beraktivitas, wakaf menjadi tren untuk membantu sesama manusia, terutama di masa pandemi Covid-19 saat ini. Melalui digital, orang tua dapat ajari anak wakaf untuk berbagi rezeki secara aman dan sehat.
Masih banyak di antara kita yang belum menyadari betapa luasnya manfaat wakaf di dunia dan akhirat. Pun, masih banyak persepsi keliru bahwa wakaf dapat dilakukan ketika harta sudah berlebih. Jika seperti itu, maka hati tidak akan pernah merasa cukup.
Tenangkan hati dengan wakaf. Media partisipasi sudah ada, lalu bagaimana menanamkan sikap berwakaf kepada anak? Ikuti 4 cara mudah ini untuk ajari anak wakaf sejak dini.
Ceritakan Kisah Nabi tentang Wakaf
Ayah dan Bunda dapat mengajari anak wakaf dengan kisah-kisah teladan Nabi. Kisah populer tentang wakaf ada di era Rasulullah SAW. Kala itu, Rasulullah SAW melaksanakan kegiatan mulia tersebut dengan wakaf tanah miliknya untuk membangun Masjid Nabawi. Lalu, perilaku wakafnya diikuti oleh sahabat nabi, Utsman bin Affan dan Abu Thalhah.
Utsman bin Affan membeli sumur dan mewakafkannya untuk kebutuhan air bersih umat muslim. Sebelumnya, pemilik sumur tersebut gemar memasang harga tinggi, sehingga umat muslim kesulitan mendapatkan air bersih. Sementara, Abu Thalhah mewakafkan kebun miliknya atas anjuran Rasulullah SAW setelah turunnya surat Ali Imran ayat 92 yang artinya:
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.”
Tanamkan kepada anak bahwa wakaf merupakan bagian dari mencintai harta dengan cara mengangkat derajat orang lain agar mendapatkan kesempatan yang sama atau lebih baik.
Ajari Anak Wakaf dengan Sisihkan Uang Jajan
Hendaknya orang tua mengajarkan anak sesuai dengan tingkat pemikirannya. Akan sulit menanamkan pemahaman wakaf kepada anak jika diasosiasikan dengan materi besar seperti tanah. Ibaratkan wakaf layaknya patungan untuk membeli barang yang bermanfaat secara bersama-sama.
Hal tersebut disebut sebagai wakaf melalui uang, objek wakafnya bukan uang yang diserahkan pewakaf, melainkan peruntukannya. Misalnya, anak berdonasi ke suatu lembaga/yayasan untuk pendirian rumah sakit.
Ajari anak untuk sisihkan uang jajan demi bisa berwakaf, seperti Rp 10.000. Bagi sebagian orang, 10 ribu terdengar sedikit sekali, tetapi jangan remehkan kekuatannya. Kuncinya adalah konsisten, dengan begitu jumlah kecil lama kelamaan menjadi besar. Sedikit-dikit, lama-lama jadi bukit.
Wakaf, Sedekah Pembawa Kebahagiaan
Sebuah studi tahun 2008 oleh Profesor Michael dari Harvard Business School menemukan bahwa kegiatan charity, seperti memberikan uang, dapat meningkatkan kebahagiaan daripada menghabiskan uang sendirian.
Dilansir dari Greater Good Magazine University of California, Berkeley, studi tahun 2006 menemukan psikologis seseorang membaik dengan beramal. Terdapat zat otak yang aktif terkait dengan kesenangan, hubungan sosial, dan kepercayaan. Berbagi menimbulkan perasaan senang karena merasa puas melihat orang lain terbantu oleh tindakan kita.
Begitu pula dengan wakaf. Selain membawa kebahagiaan, amal ini tidak akan pernah terputus. Harta secara fisik tidak akan pernah bisa dibawa hingga ke liang lahat, tetapi wakaf membuat nilai manfaatnya tetap utuh, mengalir, dan kekal di akhirat.
Ajari Anak Wakaf dengan Empati
Wakaf menumbuhkan empati pada anak dan menambah wawasan bahwa tidak semua orang di muka bumi ini memiliki keberuntungan yang sama. Sebagian kekayaan dan kemampuan yang kita miliki merupakan hak orang lain. Apa yang tidak berarti buat kita, belum tentu di mata orang lain.
Baca juga: Apa yang Bisa Dilakukan dengan Uang 10 Ribu?
Wakaf menjadi penerang bagi orang lain untuk bertahan hidup, apalagi di masa pandemi saat ini. Barang wakaf dapat membuka kesempatan lebar bagi orang lain yang berjuang di jalan Allah.
Tidak sampai 5 menit, berwakaf secara digital membantu orang-orang tangguh untuk lebih kuat menghadapi masa depannya. Rezekimu bantu ringankan beban mereka, yuk, klik banner wakaf digital di bawah!