Skip to content

Bacaan Doa Agar Dapat Terkabul oleh Allah

Bagaimana caranya agar doa terkabul?

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu, dari jiwa yang tak pernah puas, juga dari doa yang tak terkabul.”
(H.R. Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasa’i; hadits sahih)

Sahabat, lihatlah hadits shahih di atas! Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalam ternyata mengajarkan kita untuk minta perlindungan Allah dari beberapa hal.

Pertama, dari ilmu yang tak bermanfaat. Tentu saja kita ingin terjauh dari ilmu yang tak bisa dimanfaatkan untuk diri sendiri maupun orang lain.

Kedua, dari hati yang tidak khusyu. Bisa terbayangkan hati yang tidak khusyu bisa jadi dikarenakan selalu sibuk memikirkan dunia.

Ketiga, dari jiwa yang tak pernah puas. Tentu saja ini adalah bencana dan adzab bagi seorang muslim! Bukankah kita diajarkan untuk bersifat qonaah yakni senantiasa puas dan ridho atas apa yang Allah berikan.

Keempat, dari bacaan doa yang tak terkabul. Ternyata ada doa yang tak terkabulkan? Padahal Allah Maha Kaya, mengapa Allah tak mengabulkan permintaan hamba-Nya?

Jangan dulu menuding Allah dengan prasangka yang tak benar! Justru kita perlu introspeksi diri, mengapa Tuhan yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang tak akan kekurangan sedikit pun keagunganNya sekalipun seluruh makhluk membangkang padaNya, kok tak mengabulkan doa kita?

Baca Juga: Beramal yang Terbaik menurut Allah SWT

Ibaratnya, seorang presiden direktur sebuah perusahaan yang baik hati, bijaksana, suka memberi, bersifat penuh kasih sayang pada siapapun, selalu memberikan apapun yang diminta bawahannya, suatu saat tak mengabulkan permintaan seseorang yang meminta hal kecil darinya, padahal presdir tersebut tetap mengabulkan banyak permintaan dari yang lainnya.

Kira-kira, ada yang salah dengan presdir tersebut, atau ada yang salah dengan orang yang permintaannya tak dikabulkan ini? Secara logika, pasti ada yang salah dengan diri orang yang meminta ini.

Demikian juga dengan permintaan kita pada Allah, tidak mungkin Allah tak mengabulkan jika doa yang kita panjatkan tak bermasalah.

Nah, berikut ini beberapa masalah yang sering kita lakukan dalam berdoa, sehingga doa kita tak terkabul:

1. Berdoa dengan tergesa-gesa

Bayangkan seorang staf rendahan tiba-tiba menemui presdir perusahaannya dan kemudian berkata, “Pak, saya minta 10 juta sekarang juga! Tidak mau tau, saya butuh sekarang juga!”

Lalu, presdir tersebut menatapnya lama. Tapi kemudian staf rendahan itu berkata, “Katanya Bapak baik, tapi ternyata saya minta tak dikasih, bagaimana sih?” kemudian staf rendahan itu pun berlalu.

Pernahkah kita bertingkah seperti staf rendahan tersebut saat berdoa pada Allah?

Kita minta sesuatu dengan tergesa-gesa, kemudian saat Allah belum lagi mengabulkan, kita sudah menjudge Allah dan meninggalkanNya.

“Doa yang dipanjatkan seseorang di antara kalian akan dikabulkan selama dia tidak tergesa-gesa. Yakni ketika dirinya berkata, ‘Aku telah berdoa namun tidak juga terkabul.’”

Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata, “Yang dimaksud dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘Saya berdoa tetapi tidak dikabulkan’, yaitu seseorang bosan berdoa lalu meninggalkannya, seakan-akan mengungkit-ungkit dalam doanya atau mungkin dia berdoa dengan baik sesuai dengan syaratnya, tetapi bersikap bakhil dalam doanya dan menyangka Allah tidak mampu mengabulkan doanya, padahal Allah adalah Dzat Yang Maha Mengabulkan doa dan tidak pernah habis pemberian-Nya.”

Syaikh Al-Mubarafakturi menjelaskan bahwa Imam Al-Madzhari berkata, “Barangsiapa yang bosan dalam berdoa, maka doanya tidak terkabulkan sebab doa adalah ibadah, baik dikabulkan atau tidak, seharusnya seseorang tidak boleh bosan beribadah. Tertundanya permohonan boleh jadi belum waktunya doa itu dikabulkan karena segala sesuatu telah ditetapkan waktu terjadinya. Sehingga, segala sesuatu yang belum waktunya tidak akan mungkin terjadi.”

Demikianlah, bacaan doa yang tergesa-gesa takkan terkabul. Maka berdoalah dengan sabar, penuh harap dan cemas, serta keyakinan tinggi bahwa Allah akan mengabulkan.

“Sesungguhnya, mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) segala kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” (Q.S. Al-Anbiya’:90)

2. Berdoa dengan hati yang lalai dan tidak yakin

Bagaimana mungkin Allah mengabulkan doa dari hati yang lalai dan tak yakin bahwa Allah mampu mengabulkan permintaannya?

Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits, yang sanadnya dinilai hasan oleh Al-Mundziri, dari Abdullah bin Umarradhiallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian berdoa kepada Allah maka berdoalah kepada-Nya dengan penuh keyakinan bahwa doa tersebut akan dikabulkan. Sesungguhnya, Allah tidaklah mengabulkan doa seorang hamba, yang dipanjatkan dari hati yang lalai.”

3. Bacaan doa ingin terkabul tidak mengandung dosa dan pemutusan silaturahim

Pastikan doa yang kita panjatkan pada Allah tak mengandung keburukan, atau memutuskan hubungan kekerabatan!

Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa yang tidak mengandung dosa dan tidak pula pemutusan hubungan kekerabatan, melainkan Allah akan memberinya salah satu di antara tiga hal: doanya segera dikabulkan, akan disimpan baginya di akhirat, atau dirinya akan dijauhkan dari keburukan yang senilai dengan permohonan yang dipintanya.”

Para shahabat berkata, “Kalau begitu, kami akan banyak berdoa.”

Rasulullah menanggapi, “Allah lebih banyak (untuk mengabulkan doa kalian).”

(Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Ya’la dengan sanad jayyid; hadits ini berderajat sahih dengan adanya beberapa hadits penguat dari jalur ‘Ubadah bin Shamit yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Al-Hakim, serta dari jalur Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Ahmad dan selainnya.)

Baca Juga: Ini Cara Buktikan Cinta pada Allah SWT

Senada dengan hadits di atas:

“Di muka bumi ini, tidak ada seorang muslim pun yang memanjatkan doa kepada Allah melainkan Allah pasti akan memberi hal yang dipintanya atau Allah akan memalingkannya dari keburukan yang senilai dengan isi doanya, sepanjang dia tidak memohon doa yang mengandung dosa atau pemutusan hubungan kekerabatan.” (H.R. Tirmudzi dan Ahmad; dinilai sebagai hadits hasan-shahih oleh Al-Albani)

4. Tidak mengonsumsi benda haram, atau memakan penghasilan haram

Apakah kita yakin penghasilan yang kita belanjakan bersifat halal? Apakah kita yakin segala yang masuk melalui kerongkongan kita bersifat halal? Jika ya, maka in syaa Allah apapun doa yang kita panjatkan pada Allah akan terkabul.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam menyebutkan, “Seorang lelaki yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat tangan ke langit tinggi-tinggi dan berdoa, ‘Ya Rabbi, ya Rabbi sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimanakah doanya bisa terkabulkan?” (HR. Muslim)

Sahabat, semoga Allah melindungi kita semua dari doa yang tak terkabul. Sesungguhnya Allah Maha Kaya dan tak memerlukan sesuatu apapun dari makhlukNya. (SH)

pahala wakaf mengalir abadi. tabungwakaf dompet dhuafa