“Dan apakah kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan apakah tidak datang kepadamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (adzab Kami) dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang yang zhalim.” (QS. Fathir: 37)
Penyesalan selalu datang belakangan, itulah penyesalan yang tiada bermanfaat dan harus dihindari. Sahabat, maukah merasakan penyesalan yang membawa guna untuk kehidupan kita di dunia dan akhirat? Caranya amat sederhana, namun sulit dipraktekkan, yakni penyesalan yang ditempatkan di awal, sebelum kejadian berlangsung!
Misalnya begini, kebanyakan orang menyesal setelah berbicara, ternyata pembicaraannya tersebut menyakiti perasaan orang lain atau membangun permusuhan dengan orang lain sehingga menimbulkan penyesalan andai saja ia tak berbicara demikian.
Jikalaupun bisa meminta maaf, belum tentu hati yang terluka disebabkan perkataan yang terlepas tersebut bisa segera sembuh dan terobati.
Oleh sebab itu, cara agar dapat merasakan penyesalan di awal adalah dengan berpikir masak-masak sebelum melontarkan sebuah perkataan.
Sahabat, berikut ini adalah beberapa penyesalan terbanyak yang dialami sebagian besar manusia ketika kematiannya datang menghampiri, semoga kita mampu mengambil perhatian atas hal ini agar bisa mengantisipasinya dengan menempatkan penyesalan tersebut di awal sebelum maut menjemput:
1. Penyesalan karena kurang bersedekah
Allah memberitahu kita bahwa akan ada banyak mayat yang merasa menyesal karena selama hidup kurang menafkahkan hartanya di jalan Allah, sehingga mereka meminta waktu sebentar saja agar dihidupkan kembali hanya untuk bisa bersedekah:
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, “Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh” (QS. Al-Munafiqun:10)
Bukankah menyesal setelah di ambang kematian adalah penyesalan tak berguna? Mengapa tidak saat ini saja kita mengambil langkah untuk menafkahkan sebagian harta di jalan Allah? Bukankah harta sejati yang kita miliki adalah harta yang kita sedekahkan untuk orang lain?
2. Penyesalan karena kurangnya amal shaleh yang dilakukan
Kelak di kehidupan setelah kematian, akan banyak penyesalan manusia disebabkan kurangnya amal shaleh yang dilakukan semasa hidup.
“Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, ‘Ya Rabb kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan melakukan amal saleh berbeda dengan yang telah kami kerjakan’.” (QS. Fathir :37)
Hal ini membuat banyak orang memohon pada Allah agar dikembalikan ke dunia agar bisa mengerjakan amal shaleh. Padahal permohonan tersebut sia-sia belaka.
“Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Rabbnya, (mereka berkata), ‘Wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia. Kami akan mengerjakan amal shaleh. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yakin’.” (QS. as-Sajdah:12)
Sahabat, apa sulitnya melakukan amal shaleh saat ini juga, ‘mumpung’ kita masih diberi hidup? Amal shaleh bentuknya begitu banyak, yang termudah adalah dengan memberi senyum dan menunjukkan wajah ceria pada orang-orang di sekitar kita, menyebarkan salam, menjenguk orang sakit, menghadiri undangan sesama muslim, dan masih banyak amalan shaleh lainnya yang sederhana dan dapat dilakukan setiap hari.
3. Penyesalan karena melupakan pertemuan dengan hari kiamat
Pendustaan terhadap hari kiamat dan hari perhitungan segala amalan dapat membuat manusia terlena dengan melakukan berbagai perbuatan buruk tanpa menyadarinya.
“Maka rasakanlah siksa ini disebabkan kamu melupakan pertemuan dengan harimu ini (hari kiamat); sesungguhnya kami telah melupakan kamu pula dan rasakanlah siksa yang kekal, disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan.” (QS. as-Sajdah/32:14)
Sebelum hal ini terjadi, mari kita memperbanyak mengingat kematian dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan setelah mati…
“Sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata, ‘Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu !’, sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amatlah buruk apa yang mereka pikul itu.
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS. Al-An’aam : 31-32)
4. Penyesalan karena telah keliru menaati pemimpin
Jangan salah! Akan banyak manusia yang menyesal karena salah memilih pemimpin dan salah menaatinya. Oleh sebab itu, berhati-hatilah dalam memilih seseorang untuk menjadi pemimpin, jangan sembarangan menaati pemimpin yang justru menyesatkan pengikutnya!
“Dan mereka berkata, ‘Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka adzab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar’.”(QS. Al-Ahzaab : 68)
5. Penyesalan karena salah memilih teman dekat!
Sahabat, akan banyak penyesalan manusia disebabkan ketidakmampuan mereka memilih sahabat dekat. Orang yang akrab bermain dengan orang-orang yang hobi foya-foya tentu saja akan tertular gaya hidup hedon.
Maka, sebelum penyesalan datang terlambat perhatikan dan seleksilah siapa yang menjadi teman dekat kita! Perlukah kita mempertahankan kedekatan dengan orang seperti dia, atau justru kita harus segera mencari pengganti?
“Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab (ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Alquran ketika Alquran itu telah datang kepadaku.” (QS. al-Furqan: 29)
Demikianlah beberapa penyesalan yang harus kita antisipasi sebelum datangnya kematian. Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang terlambat menyesal. (SH)