“… jika engkau bersyukur, maka akan Kutambah nikmat-Ku untukmu. Namun, jika engkau kufur (enggan bersyukur), sungguh adzab-Ku amat pedih.” (QS Ibrahim: 7)
Sahabat, disadari atau tidak, banyak orang yang memberikan syarat untuk bersyukur.
“Saya akan sangat bersyukur jika Allah menyembuhkan penyakit saya!”
“Saya akan sangat bersyukur kalau saja Allah memberikan saya rezeki berupa kendaraan mobil.”
“Saya akan sangat bersyukur jika diberi anak yang shaleh!”
Sehingga jika syarat-syarat yang ditentukan tersebut belum Allah kabulkan, banyak yang masih bermuram durja dirundung keluhan.
“Katanya Allah Maha Kaya, masa’ sih saya minta mobil saja tidak diberi!”
“Katanya Allah Maha Menyembuhkan, saya sudah coba berbagai ikhtiar tak kunjung sembuh sampai sekarang!”
Bukankah kondisi ini persis seperti seseorang yang memiliki istana megah dengan berbagai perabot, namun masih manyun karena belum memiliki sebuah ranjang? Mungkin benar kenikmatannya terasa tidak sempurna tanpa ranjang tidur yang empuk, namun ia menafikan keberadaan barang perabot lainnya beserta istana megah yang ia tempati.
Demikian juga jika kita bersyukur dengan syarat tertentu, padahal Allah memberi kita nikmat terus menerus tak henti-hentinya. Mulai dari nikmat bernafas, jantung berdegup meski kita tertidur, nikmat berkeluarga, nikmat memiliki pekerjaan, tapi hanya karena belum punya mobil, semua nikmat yang lain jadi ‘hangus’ tak kita anggap. Sungguh kufurnya sikap seperti ini.
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.“ (QS. Annisa: 147)
Lalu bagaimanakah cara membiasakan bersyukur tanpa syarat? Berikut ini beberapa hal yang bisa kita praktekkan:
1. Memperlihatkan rasa syukur atas apa yang dimiliki
Jangan selalu menampakkan keluhan, misal dengan berwajah muram seolah-olah tidak ada kenikmatan yang kita peroleh sama sekali. Sebaliknya, orang yang bersyukur tanpa syarat akan menyatakan kesyukurannya atas apa yang didapatkan saat ini, baik dengan lisan maupun perbuatannya.
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)” (QS. Adh-Dhuha: 11)
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah senang melihat atsar (bekas/wujud) nikmat-Nya pada hamba-Nya,” (HR. Tirmidzi dari Abdullah bin Amr).
Jika ingin bersyukur atas nikmat harta yang kita miliki, maka nyatakan dengan berbagi pada hamba Allah yang lebih lemah secara keuangan! Jika ingin bersyukur atas nikmat ilmu yang dimiliki maka nyatakanlah dengan menyebarkan ilmu kebaikan yang diperoleh. Demikian salah satu cara bersyukur tanpa syarat.
2. Ketika menginginkan sesuatu yang belum didapat, hitunglah terlebih dahulu apa yang sudah kita miliki saat ini
”Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl : 18)
Benar bahwa kita tak dapat menghitung nikmat Allah karena begitu banyak jumlahnya, tapi ketika ada hal-hal yang tak beres dan belum terkabulkan, mudah sekali kita mengingatnya sehingga hal ini membuat kita lupa bersyukur.
Jadi, kapanpun ada hal yang membuat kita merasa kurang, coba catat dan hitunglah nikmat yang telah Allah beri pada kita selama ini, agar rasa kekurangan tersebut bisa kita tambal dan ganti dengan kesyukuran!
3. Melihat ke bawah dan dekat dengan orang miskin!
Abu Dzar radliyallahu ‘anhu berkata “Kekasihku Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintah tujuh perkara padaku, di antaranya: Beliau memerintahkanku agar mencintai orang miskin dan dekat dengan mereka, Beliau memerintahkanku agar melihat orang yang berada di bawahku (dalam urusan dunia), juga supaya aku tidak memperhatikan orang yang berada di atasku…” (HR. Ahmad, shahih)
Untuk urusan dunia, mari kita biasakan memandang ke bawah dan mendekat pada orang miskin, agar kita menyadari betapa beruntungnya diri ini. Terlalu banyak yang patut disyukuri, mengapalah kita justru sibuk mengeluhkan apa yang tidak ada.
Sahabat, semoga yang sedikit ini membawa manfaat da bisa menginspirasi untuk selalu bersyukur tanpa syarat. (SH)