Skip to content

4 Cara Menjauhi Sifat Munafik

Menjaugi sifat munafik

“Empat sikap yang barangsiapa terdapat pada dirinya keempat sikap itu, maka dia adalah seorang munafik tulen. Barangsiapa yang pada dirinya terdapat salah satu dari sikap itu, maka pada dirinya terdapat salah satu sikap munafik, sampai dia meninggalkannya. Yaitu, apabila dipercaya dia berkhianat, apabila berbicara dia berdusta, apabila berjanji dia menipu, dan apabila bertengkar dia curang.” (Shahih Bukhari)”

Sahabat, sungguh kemunafikan itu hampir sulit dikenali, karena orang yang terjangkit sifat munafik biasanya berusaha meniru perbuatan orang-orang beriman, ia turut shalat dan berpuasa, namun sebenarnya hatinya lalai.

“Dan apabila ia mengerjakan puasa dan shalat, ia menyangka bahwa dirinya seorang muslim.” (HR Muslim)

Orang munafik biasanya menggunakan lisannya untuk berdusta, mengaku dirinya telah beriman padahal tidak. Mencoba tampil manis di depan orang-orang agar mereka terkecoh dengan pencitraan. Padahal pada akhirnya Allah lah yang akan mengecoh kaum munafik tersebut:

“Apabila mereka menjumpai orang-orang mukmin, mereka berkata, ‘Kami telah beriman.’ Namun jika mereka menyendiri beserta dedengkot-dedengkotnya, mereka berkata, ‘Sesungguhnya kami di pihak kalian. Hanya saja kami hendak mengolok-olok kaum mukmin.’ Allah akan mengolok-olok mereka dan menelantarkan mereka dalam kedurhakaan, sedangkan mereka dalam keadaan bimbang” (QS. Al Baqarah: 14-15).

Sahabat, mengapa kita perlu sekali menjauhi sifat munafik? Ya, tentu saja karena orang munafik takkan memperoleh pertolongan Allah. Bahkan tempat tinggal orang munafik adalah di dasar neraka:

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu akan dicampakkan ke dalam kerak neraka dan kamu tidak akan melihat mereka memperoleh penolong.” (QS. An Nisaa: 145)

Oleh sebab itu, berikut ini 4 hal yang bisa kita lakukan untuk menjauhi sifat munafik dari diri kita:

1. Shalat berjama’ah

Terutama untuk kaum laki-laki, shalat berjamaahlah di masjid dengan tepat waktu! Hal ini akan membebaskan kita dari sifat nifak atau kemunafikan.

“Siapa yang menunaikan shalat berjama’ah selama 40 dengan memperoleh takbiratul ihram imam, maka ia akan ditetapkan terbebas dari dua hal, yakni terbebas dari neraka dan terbebas dari kenifakan.”(HR At-Tirmidzi).

Bagaimana bisa shalat berjamaah menghindarkan kita dari sifat kemunafikan? Tentu saja karena tak mudah memastikan diri bisa selalu mendapat takbiratul ihram Imam, yakni shalat berjamaah dengan tepat waktu. Orang munafik biasa melakukan amalan kebaikan sekadar untuk dilihat manusia, pasti sulit baginya bersungguh-sungguh shalat tepat waktu.

Baca Juga: Melepas Hasrat Dunia, Perbanyak Sedekah Jariyah

2. Perbanyak bersedekah

“Sedekah merupakan bukti” (HR Muslim). Bukti di sini maksudnya adalah bukti akan keimanan.

Orang munafik biasanya enggan bersedekah, kecuali jika untuk mengangkat citra dirinya atau semata-mata untuk pembentukan imej baik dirinya. Maka, jika kita ingin menjauhkan diri dari sifat munafik, perbanyaklah bersedekah, baik sedekah yang nampak maupun yang sembunyi-sembunyi.

3. Memperbanyak zikir!

‘Dan mereka tidak berzikir kecuali sedikit.’ (QS: 3: 142)”

Orang munafik hatinya lalai dari mengingat Allah. Oleh sebab itu jika kita mengharapkan terjauh dari sifat nifak, hendaknya memperbanyak berzikir mengingat Allah, baik di tengah keramaian maupun di kala sendirian.

4. Membiasakan akhlak terpuji

“Ada dua sifat yang tidak akan pernah tergabung dalam hati orang munafik: perilaku luhur dan pemahaman dalam agama”(HR At-Tirmidzi)”

Akhlak yang baik serta pemahaman agama yang mendalam takkan bisa dimiliki oleh orang munafik. Maka berlakulah dengan akhlak baik yang terpuji!

Contoh sederhana mungkin sering kita baca dalam buku pelajaran tentang moral, misalnya ketika melihat orangtua yang akan menyebrang jalan, bantulah ia menyebrang. Ketika melihat ibu hamil di kendaraan, berilah tempat duduk. Ketika melihat wanita kesulitan membawa barang berat, bantulah membawakan!
Sahabat, meski tampak sederhana, namun akhlak baik yang dikerjakan secara konsisten akan jauhkan kita dari sifat kemunafikan. In syaa Allah. (SH)

Baca Juga: Waspadai Sifat Munafik dalam Diri

 

pahala wakaf mengalir abadi. tabungwakaf dompet dhuafa