“Sebenarnya (malaikat–malaikat itu) adalah hamba–hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah–perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka dan yang di belakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafaat melainkan kepada orang-orang yang diridhoi Allah, dan mereka selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya” (QS. Al-Anbiyaa’: 26-28)
Sahabat, sungguh beruntung orang yang gemar membelanjakan hartanya di jalan Allah, entah dengan bersedekah, berwakaf, membantu dalam melunasi utang orang lain, bahkan juga yang ikhlas memberi nafkah untuk keluarga dan orang yang menjadi tanggungannya.
Bagaimana tidak? Selain dicintai manusia, para ahli sedekah tersebut juga akan diberi hadiah oleh para malaikat.
Bayangkanlah bagaimana rasanya memperoleh hadiah setiap paginya dari malaikat yang merupakan makhluk Allah paling taat! Apalagi hadiah yang dimaksudkan adalah sebuah doa yang sudah pasti didengar dan dikabulkan oleh Allah.
Berikut inilah hadiah ‘doa’ dari malaikat yang disampaikan setiap paginya untuk para ahli sedekah:
“Tidak satu hari pun di mana paginya seorang hamba berada kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit (bakhil)’.’” (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari1442 dan Shahih Muslim 1010)
Malaikat senantiasa meminta Allah untuk menggantikan harta orang-orang yang berinfak, dalam hal ini Imam Nawawi menjelaskan bahwa infak yang dimaksud termasuklah nafkah yang kita keluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.
“Para ulama menyatakan bahwa infak yang dimaksud adalah infak dalam ketaatan, infak untuk menunjukkan akhlak yang mulia, infak pada keluarga, infak pada orang-orang yang lemah, serta lainnya. Selama infak tersebut tidaklah berlebihan, alias boros. Adapun enggan berinfak yaitu enggan mengeluarkan untuk nafkah dan semisal itu.”
Bukankah tidak sedikit orang yang menahan hartanya bahkan untuk keluarga dekatnya sendiri? Dengan alasan takut uang tabungan habis, mengajarkan hidup hemat, melatih kemandirian, dan segudang alasan lainnya, banyak orang yang enggan memberi infak/ nafkah yang cukup pada istri, anak-anak, orangtua, atau saudara-saudara kandungnya.
Sungguh ironis dan miris, padahal jelas-jelas Allah telah menjanjikan ganti yang lebih baik serta keluasan rezeki untuk harta yang kita keluarkan dalam membantu orang lain terutama nafkah bagi keluarga sendiri. Apa yang membuat kita menahan harta tersebut dan hanya menyimpannya sebagai jumlah nominal dalam rekening tabungan?
“Katakanlah, ‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).”’ Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39)
Sahabat, jangan lupakan pula ‘hadiah’ dari malaikat lainnya untuk orang-orang yang pelit dalam bersedekah dan menginfakkan hartanya untuk menafkahi orang-orang yang menjadi tanggungannya.
Malaikat ini akan ‘menghadiahi’ doa kebangkrutan dan kehilangan harta bagi orang-orang bakhil tersebut. Maka janganlah heran sebanyak apapun harta yang dikumpulkan, orang bakhil akan senantiasa kehilangan hartanya dalam berbagai cara.
Misalnya, ia dilanda sakit hebat yang perlu mengeluarkan banyak biaya, atau harta bendanya dicuri, atau anak-anaknya terjerat kasus hingga menelan uang banyak untuk mengurusnya, atau rumahnya terbakar, mobilnya terjebak banjir, serta hal mengerikan lainnya yang memusnahkan harta miliknya tanpa meninggalkan hikmah dalam hatinya.
Pertanyaan pentingnya, dari kedua doa malaikat yang sama-sama berpotensi dikabulkan oleh Allah ini, manakah yang akan menimpa diri kita? Apakah doa keluasan rezeki karena kita senantiasa rajin mencari nafkah bagi keluarga dan mengeluarkan sedekah di jalan Allah, ataukah doa kehancuran harta disebabkan kebakhilan yang kita pelihara?
Sahabat, semoga kita cukup cerdas untuk memilih menjadi ahli sedekah atau seorang yang bakhil terhadap harta titipan Allah. Doa malaikat yang akan kita terima setiap harinya sesungguhnya bergantung pada pilihan yang kita buat. Wallaahualam. (SH)