Skip to content

Jangan Genggam Masalah

menggenggam masalah“Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.” (Q.S. Ali Imran: 173)

Sahabat, ketika dihadapkan pada persoalan, kita sering lupa bahwa jawaban persoalannya ada pada Allah, Dialah sebaik-baik penolong dan pelindung.

Namun kebanyakan orang justru lebih sibuk memikirkan masalahnya daripada memikirkan Allah. Seolah-olah masalah itu akan selesai jika terus dipikirkan.

Dalam sebuah kelas mengenai manajemen stres, penulis buku dan pembicara terkemuka Stephen Covey menjelaskan tentang konsep segelas air.

Bukanlah banyaknya air yang bisa membuat tangan kita pegal, akan tetapi lamanya kita menggenggam wadah air tersebut. Air segelas pun bisa membuat tangan kita mati rasa, yakni jika kita menggenggamnya tiga hari penuh tak henti-henti dan tak mau melepaskannya, atau bahkan lebih lama dari itu.

Demikian juga masalah. Sering kali bukan besarnya masalah yang membuat kita ‘sakit’, akan tetapi lamanya hati kita ‘menggenggam’ masalah tersebut. Siang-malam selalu dipikirkan, tiap bertemu orang masalah tersebut selalu dikeluhkan, akhirnya masalah sederhana pun jadi tampak rumit.

Sahabat, dalam Islam kita diajarkan untuk ‘melepaskan’ masalah dan mempercayakan pada Allah, hal ini disebut bertawakal. Yakni menyerahkan segala urusan kita dan membiarkan Allah yang mewakili kita untuk menyelesaikannya.

Bukan berarti tawakal itu tanpa ikhtiar, ikhtiar adalah kewajiban jasad, tapi tawakal itu kewajiban hati! Banyak orang yang hanya berikhtiar tapi hatinya tak mau memasrahkan diri pada kehendak Allah, mereka seolah-olah menggenggam masalah terus-menerus dan ‘menyakiti’ diri sendiri dengan masalah tersebut.

Jika diibaratkan, diri kita hanyalah segelas air, sedangkan masalah yang kita hadapi bisa jadi sebesar kapal Titanic. Bisakah sebuah kapal melalui air dalam sebuah gelas?

Hal ini hanya bisa terjadi jika kita mau ‘menumpahkan’ air dalam gelas tersebut ke lautan luas, sehingga kapal sebanyak apapun akan mampu melaluinya.

Sahabat, lautan luas tak bertepi itu dalam kehidupan nyata adalah Allah, Sang Maha Kuasa. Maka sudah sepatutnya kita hentikan kebiasaan menggenggam masalah dan kita ganti kebiasaan tersebut dengan ‘menumpahkan’nya pada Allah semata!

Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.“ (QS. Ath-Thalaq: 3)

Masalah apakah yang sedang kita ‘genggam’ saat ini? Masalah penyakit? Masalah utang? Masalah target pekerjaan? Masalah keturunan? Masalah pernikahan? Masalah penghasilan? Sudahkah kita bertawakal padaNya?

Ketahuilah bahwa masalah-masalah itu tidak akan penting lagi jika kita sudah ‘melepas genggaman’ dan ‘menumpahkan’ diri kita sepenuhnya pada Allah! Ingatlah bahwa tugas kita hanyalah beribadah menyembahNya, maka tugas Allah lah menolong segala urusan kita.

Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Rabb-mu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. Huud: 123)

Semoga yang sedikit ini bermanfaat. Mudah-mudahan kita takkan lagi mempersulit diri dengan menggenggam masalah, serta bersedia menumpahkan semua permasalahan pada Allah semata, karena sejatinya kita takkan pernah mampu menyelesaikan masalah sekecil apapun tanpa bantuan dan pertolongan Allah. Wallaahualam. (SH)

pahala wakaf mengalir abadi. tabungwakaf dompet dhuafa