Skip to content

Ketika Terputus Koneksi dengan Allah

koneksi dengan allahSahabat, pernahkah mendapatkan handphone dalam keadaan tidak menemukan sinyal sama sekali? Bagaimana rasanya jika kita sedang memiliki urusan-urusan penting yang membutuhkan koneksi internet namun segala koneksi terputus dari hp kita?

Orang yang sudah terbiasa membuka saluran video online, sosial media, berkirim pesan dan email tentu akan merasa tersiksa sekali ketika kehilangan sinyal di hpnya. Apa manfaat sebuah hp tanpa sinyal? Tak ubahnya seperti alat main game, kalkulator, atau kamera biasa saja.

Nah, apakah kita menyadari jangan-jangan kita lebih panik ketika kehilangan sinyal hp dan koneksi internet daripada kehilangan koneksi dengan Allah? Na’udzubillah min dzalik.

Akan tetapi, diakui atau tidak, begitulah kondisinya, banyak orang yang merasa biasa saja dan maklum ketika dirinya ‘menjauh’ dari Allah, tak dapat ‘sinyal langit’, terputus koneksi dari Allah, namun sebaliknya… Sangat stres jika ‘terjauhkan’ dari hp dan internet.

“Aah, Allah pasti mengerti saya sedang sibuk. Tak apalah kalau sekali ini shalat saya tunda sampai akhir waktu.”

“Allah paham saya sedang lelah sekali, hari ini tidak tilawah Quran dululah!”

“Aduuh, bagaimana ini sinyal internet hape kok hilang, saya jadi tidak bisa apa-apa!”

“Wah, hape saya mati, bahaya ini… harus segera dicharge!”

Padahal sesungguhnya Allah itu dekat dan senantiasa ‘tersambung’ dengan diri kita, 24 jam sehari, namun kita sajalah yang tak menyadarinya bahkan sering mengabaikan kesempatan untuk senantiasa terkoneksi denganNya.

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya; (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkan (seseorang) melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf : 16-18)

Sahabat, jika kita sungguh beriman pada Allah, semestinya ketiadaan koneksi dengan Allah akan membuat kita amat sedih dan tidak bisa berbuat apa-apa. Jauh lebih tak berdaya, lebih kecewa, kesal dan sangat merasa rugi lebih daripada seorang pebisnis online dengan omzet puluhan jutaan per hari yang tiba-tiba kehilangan koneksi internetnya seharian.

Adakah kita merasa hati menjadi gelisah, penghidupan terasa sempit, bingung dan galau harus berbuat apa ketika kita merasa diri sedang jauh dari Allah? Adakah kita merasa kehilangan koneksi dengan Allah itu amat merugikan dan berusaha untuk melakukan apapun untuk mendapatkannya kembali?

Ketahuilah bahwa menjauh dari Allah sungguh sangat merugikan karena beberapa hal, di antaranya:

1. Penghidupan terasa sempit dan pada hari kiamat akan bangkit dalam kondisi buta

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia, ‘Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?’ Allah berfirman, ‘Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, Maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan,'” (QS
Thaahaa: 124 – 126)

2. Hati, pendengaran dan penglihatan akan terkunci

“Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang lalai. Pastilah bahwa mereka di akhirat nanti adalah orang-orang yang merugi.” (QS. An-Nahl : 108-109)

3. Masuk ke dalam golongan syaitan

“Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi.” (QS. Al-Mujaadilah : 19)

Oleh sebab itu, ketika merasa hati sedang menjauh dariNya, kehilangan koneksi denganNya disebabkan kesibukan kita sehari-hari, maka berhentilah sejenak! Ambil kesempatan untuk beribadah padaNya dengan kesungguhan, mintalah agar koneksi kita denganNya selalu jernih!

“Wahai anak Adam! Sempatkanlah beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan penuhi hatimu dengan rasa cukup dan Aku akan memenuhi tanganmu dengan rezeki. Wahai anak Adam! Janganlah menjauh dari-Ku. Jika demikian, Aku akan memenuhi hatimu dengan kefakiran dan Aku akan memenuhi tangan-Mu dengan kesibukan.” (HR. Hakim, dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihut Targhib wat Tarhib)

Sungguh beruntung orang yang ketika terjauhkan koneksinya dari Allah akibat kelalaiannya, lalu segera bertaubat dan melakukan apapun jua agar terhubung kembali denganNya, lebih daripada kegigihan orang yang melakukan berbagai hal agar tidak terputus koneksi dengan internet di hpnya.

Sahabat, seorang yang senantiasa menjaga koneksinya dengan Allah niscaya akan dilimpahi berbagai kemudahan, di antaranya adalah mendapat apa yang diinginkan bahkan sebelum ia meminta padaNya, terkabulnya doa bahkan sebelum ia memanjatkannya, dan terampuni dosanya sebelum ia memohon ampunan padaNya. Subhanallah.

“Tiada seorang hamba yang taat kepada-Ku melainkan Aku memberinya sebelum dia meminta, dan mengabulkan permohonannya sebelum dia berdoa, dan mengampuni dosanya sebelum dia mohon pengampunan (istighfar).” (HR.Ad-Dailami)

Lalu, sudahkah kita cek seberapa baguskah kita terkoneksi dengan Allah saat ini? (SH)

pahala wakaf mengalir abadi. tabungwakaf dompet dhuafa