Skip to content

Memberi Makan

memberi makan“Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam; “Islam manakah yang paling baik?” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Kamu memberi makan, mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal” (HR. Bukhari no.5767)

Sahabat, seberapa sering kita memberi makan pada orang lain? Sungguh tak terduga, memberi makan merupakan salah satu hal terbaik dalam ajaran agama kita. Tentu saja bukan sembarang memberi makan, melainkan memberi makan pada orang-orang yang membutuhkan.

Mungkin bagi kita tak level lagi mengonsumsi nasi bungkus harga ribuan Rupiah, bisa jadi kita jijik dan tak doyan memakan makanan seperti itu. Akan tetapi bagi beberapa orang yang makan saja belum tentu bisa sehari tiga kali, mendapat makanan bungkusan beberapa ribu Rupiah seperti itu adalah ‘surga’.

Cobalah mentraktir OB, sekuriti, atau teman-teman bawahan lainnya di kantor. Sekadar membelikan gorengan, roti atau teman ngopi dan ngeteh lainnya juga berarti besar untuk mereka, apalagi jika ditraktir makan siang saat tanggal tua. Merupakan sesuatu yang luar biasa.

Jika kita melihat gelandangan di jalan, atau peminta-minta yang terlihat sangat mengiba, alih-alih memberi uang pada mereka, bisa juga kita ganti jadi memberi makanan. Apabila mereka benar-benar kaum dhuafa, mendapat makanan adalah sesuatu yang akan diterima dengan suka cita.

Berikut ini beberapa kebaikan yang bisa kita peroleh dari kegiatan memberi makan:

1. Dianggap menjadi orang terbaik di antara kaum muslimin

Rupanya salah satu ciri muslim terbaik adalah yang suka memberi makan pada sesama. Ini berarti Islam sangat mengapresiasi kepedulian sosial antar manusia.

“Sesungguhnya orang terbaik di antara kalian adalah orang yang memberi makan”.

[HR. Ibnu Sa’ad dalam Ath-Thobaqot (3/227) Al-Hakim dalam Al-Mustadrok (no. 7739) Ath-Thobroniy dalam Al-Kabir (7310), dan lainnya. Hadits ini dinilai hasan-shohih oleh Syaikh Al-Albaniy dalam dalam Shohih At-Targhib (no. 948)]

2. Memperoleh kamar istimewa di surga

Orang yang gemar memberi makan untuk orang lain yang membutuhkan akan memperoleh kamar istimewa di surga, sebagaimana yang disampaikan dalam hadits Rasulullah berikut:

Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.” Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.”
(HR. Tirmidzi no. 1984. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

3. Mendapat pahala orang yang berpuasa

Ini adalah keutamaan lainnya, jika kita mengetahui ada teman yang sedang berpuasa, siapkanlah makanan untuknya berbuka, karena dengan demikian kita bisa memperoleh pahala yang sama seperti yang didapatkannya.

“Siapa memberi makan orang yang berbuka puasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no.807)

Sahabat, makan merupakan salah satu kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Bayangkan jika kita bisa mendapat begitu banyak pahala kebaikan hanya dengan memberi makan pada orang-orang yang memerlukan, entah itu kaum dhuafa, pengungsi, orang yang tak memiliki pekerjaan, bahkan juga rekan-rekan di sekitar yang tak seberuntung diri kita.

Maka sejak saat ini, jangan lupa untuk berbagi makanan, memberi makanan, karena hal itu dapat menambah kedekatan kita dengan sesama manusia dan juga kedekatan dengan Allah. Wallaahualam. (SH)

pahala wakaf mengalir abadi. tabungwakaf dompet dhuafa