Skip to content

5 Cara Baik Meraih Husnul Khotimah

meraih husnul khatimah

Mendapatkan akhir yang baik atau husnul khotimah adalah impian semua umat Islam. Seperti pada hadist di bawah ini:

Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku adalah umur yang terakhirnya, sebaik-baik amalku adalah amal-amal penutupannya dan sebaik-baik hariku adalah hari saat aku menghadap-Mu.” (HR. Ath Thabrani)

Sahabat, bukankah menyedihkan jika kita bersekolah sejak SD hingga SMA senantiasa belajar dengan tekun, mengikuti penjelasan guru dengan baik, selalu aktif dan disenangi oleh kawan, akan tetapi kemudian sebelum kelulusan kita terjebak pergaulan bebas, terjerat narkoba dan seks bebas hingga akhirnya dikeluarkan dari sekolah padahal ujian akhir sudah di depan mata.

Sungguh akhir yang tragis dan siapa pun tentu tak ingin menghadapi kondisi yang demikian! Baik pada awalnya namun hancur pada akhirnya.

Sebaliknya, jika ada anak yang prestasinya biasa saja pada awalnya, tidak populer di sekolah, cenderung abai pada pelajaran, namun kemudian menjelang kelulusan sekolah ia belajar dengan tekun dan sungguh-sungguh hingga akhirnya bisa lulus dengan nilai yang baik dan diterima di perguruan tinggi populer, bukankah ini adalah akhir yang menyenangkan?

Setiap mukmin tentu saja menghindari su’ul khotimah yakni akhir yang buruk, dan pasti berharap bisa mendapatkan happy ending atau husnul khatimah yakni meninggal dunia dalam kondisi yang baik sebagaimana ilustrasi di atas.

Akan tetapi, tahukah bagaimana cara mendapatkan husnul khatimah? Mari kita pelajari berbagai tips meraih husnul khatimah berdasarkan quran dan hadits berikut ini:

1. Memperbanyak sedekah

Mengapa memperbanyak sedekah menjadi salah satu cara untuk mendapatkan husnul khotimah? Ya, tentu saja karena sedekah berpotensi menghindarkan pelakunya dari kematian yang buruk.

“Sesungguhnya sedekah seorang muslim dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang su’ul khotimah, Allah akan menghilangkan sifat sombong, kefakiran dan sifat berbangga diri darinya.”(HR. Thabrani)

Perlu diperhatikan bahwa dalam bersedekah amat penting nilai keikhlasan. Jika sekadar untuk pamer atau pencitraan di hadapan makhluk, tentu sebanyak apapun sedekah yang kita keluarkan, takkan berarti di hadapan Allah:

“Siapa yang bersedekah (ikhlas) lalu ketika itu meninggal dunia, maka masuk surga” (HR. Ahmad)

2. Merutinkan dzikir Sayyidul Istighfar setiap pagi dan petang

Membaca dzikir di waktu pagi dan petang, terutama dzikir sayyidul istighfar atau raja istighfar jika dirutinkan insyaa Allah dapat membawa kita pada happy ending dalam hidup ini. Adapun bacaan sayyidul istighfar adalah sebagai berikut:

“Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta”

“Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu.” (HR. Bukhari no. 6306)

Rasulullah SAW bersabda: “Jika seseorang mengucapkan dzikir ini di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal dunia sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga.” (Hadits riwayat Syaddad bin Aws di Shahih Imam Bukhari)

3. Bertaubat setiap kali melakukan kesalahan

Tidak ada manusia yang 100% terhindar dari kesalahan. Oleh sebab itu, penting untuk merutinkan taubat setiap berbuat salah atau maksiat:

“Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (Q.S. AIi Imran: 135)

4. Berhati-hati dalam memilih teman pergaulan

Ingin meraih husnul khatimah namun berkawan karib dan mesra dengan para pemabuk, penjudi, pelacur dan penguasa zhalim? Sungguh amat riskan!

Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri menyuruh kita memperhatikan pada siapa kita berteman akrab:

“Seseorang itu akan mengikuti agama temannya, karenanya hendaklah salah seorang di antara kalian mencermati kepada siapa ia berteman!” (HR. Tirmidzi)

5. Senantiasa berdoa meminta husnul khotimah

Tak perlu repot membuat doa sendiri, Al Quran telah banyak mengajarkan kita untuk berdoa meminta meninggal dunia dalam keadaan husnul khotimah:

“Ya Rabb kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan rasul) yang menyeru kepada iman (yaitu): “Berimanlah kalian kepada Rabb kalian!”, maka kami pun beriman. Ya Rabb kami, armpunilah bagi kami dosa-dosa besaru kami, hapuskanlah dari kami dosa-dosa kecil kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang senantiasa berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 193)

“(Ya Allah) Tuhan Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan golongan orang-orang yang saleh. (QS. Yusuf: 101)

Sahabat, semoga kita menyadari pentingnya meraih akhir kehidupan yang baik atau meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Bukankah Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan bahwa ada seseorang yang tampak seperti ahli surga namun ternyata hidupnya berakhir sebagai ahli neraka, dan ada juga yang sebaliknya?

Penting agar tidak bersikap lemah dan lalai terhadap kematian, karena sesungguhnya akhir hidup kita bisa memperlihatkan tempat abadi kita kelak di akhirat:

“Demi Allah yang tiada Ilah selain-Nya, ada seseorang di antara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja, kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia pun masuk neraka. Ada (pula) di antara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia pun masuk surga.” (HR. Bukhari)

Mudah-mudahan Allah mengaruniakan kita semua kematian yang husnul khotimah. Aamiin. (SH)

 

pahala wakaf mengalir abadi. tabungwakaf dompet dhuafa