Sahabat, bayangkan betapa panasnya hari itu, karena matahari didekatkan dengan Padang Mahsyar tempat berkumpulnya seluruh manusia dan jin dari zaman Nabi Adam sampai manusia terakhir di hari kiamat.
Di waktu itu, apakah yang diinginkan seseorang di siang hari yang terik saat mentari hanya berjarak satu mil saja dari atas kepala? Tentu saja air segar yang dapat membasahi kerongkongan. Setiap orang di Hari Kiamat kelak amat membutuhkan air untuk melepas dahaganya.
Maka ketahuilah, bahwa di hari kiamat kelak, ada sebuah kenikmatan yang akan diperoleh umat Nabi Muhammad shallallaahu’alahiwasallam, yakni sebuah telaga Kautsar.
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan, “Pada suatu hari, ketika Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam berada di tengah-tengah kami, tiba-tiba beliau mengantuk sekejap. Kemudian beliau mengangkat kepala sambil tersenyum. Maka kami pun bertanya, “Apa yang membuat Anda tertawa, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Baru saja diturunkan kepadaku sebuah surat.” Lalu Beliau membaca: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu al-Kautsar. Maka dirikanlah sholat karena Rabbmu; dan berqurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).” (QS. Al-Kautsar: 1-3).
Setelah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Apakah kalian tahu apakah Al-Kautsar itu?”
Kami (para sahabat) menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Al-Kautsar adalah sungai yang dijanjikan oleh Rabb-ku ‘Azza wa Jalla untukku. Di sana, terdapat kebaikan yang banyak. Ia adalah (sumber air) telaga yang akan didatangi umatku pada hari Kiamat. Jumlah gayungnya sebanyak bintang-bintang.” (HR. Muslim, no. 400)
Bagaimana bentuk kenikmatan telaga Kautsar? Beberapa hadits telah memberitahu kita deskripri telaga Rasulullah ini.
“Telagaku (panjang dan lebarnya) satu bulan perjalanan. Airnya lebih putih daripada susu, aromanya lebih harum daripada minyak kesturi, cangkir-cangkirnya sebanyak bintang di langit. Barangsiapa yang minum darinya, ia tidak akan haus lagi selamanya.” (HR. Bukhari Muslim)
Telaga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berada di Padang Mahsyar dan airnya bersumber dari sungai al-Kautsar di Surga. Air dari sungai Al-Kautsar dialirkan ke telaga melalui dua pancuran sebagaimana dikabarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Dialirkan pada telaga itu dua saluran air yang (bersumber) dari (sungai al-Kautsar) di Surga…” (HR. Muslim)
Akan tetapi, berhati-hatilah karena ada beberapa golongan yang tak akan merasakan kenikmatan telaga Kautsar!
Berikut ini rincian hadits mengenai orang-orang yang tak dapat mereguk kelezatan telaga Rasulullah:
1. Orang-orang yang berlomba atas kenikmatan duniawi
Pernahkah hati kita merasa berbangga atas harta, jabatan, atau anak-anak yang kita miliki? Waspadalah jangan-jangan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang berlomba untuk kehidupan dunia ini. Rasulullah amat mengkhawatirkan umatnya menjadi sibuk berlomba atas urusan dunia.
Pada suatu hari Rasulullah keluar untuk menyalatkan jenazah syuhada Uhud. Kemudian beliau beralih ke atas mimbar dan bersabda: “Sesungguhnya aku akan mendahului kalian dan aku akan menjadi saksi atas kalian. Demi Allah, sesungguhnya sekarang ini aku sedang melihat telagaku. Sesungguhnya aku telah diberikan kunci-kunci kekayaan bumi atau kunci-kunci bumi. Sesungguhnya demi Allah, aku tidak khawatir kalian akan kembali musyrik sepeninggalku, tetapi aku khawatir kalian akan berlomba-lomba dalam kehidupan dunia.” (HR. Muslim, no.4248)
2. Orang-orang yang membantu kezaliman penguasa
Adakah kita menjadi kaki tangan penguasa yang zalim dan berdusta? Maka waspadalah tidak akan mereguk nikmatnya air dari telaga Rasulullah kelak di Hari Kiamat.
“Akan ada sepeninggalku para penguasa yang berdusta lagi zalim. Siapa yang membenarkan kebohongan mereka dan membantu mereka dalam kezalimannya, maka dia bukan dari golonganku dan aku bukan dari golongannya. Dan dia tidak akan (diijinkan) datang ke telagaku. Sebaliknya, siapa yang tidak membenarkan dan tidak membantu kezaliman mereka, maka dia dari golonganku dan aku dari golongannya, serta dia akan datang ke telagaku.” (HR. Ahmad)
Sahabat, meskipun satu tegukan, sesungguhnya nikmat telaga Kautsar cukup untuk menghilangkan dahaga selama-lamanya. Maka semoga kita menjadi salah satu umat Rasulullah yang beruntung menikmati kesegaran telaga Kautsat pada Hari Kiamat kelak. (SH)
Baca Juga: Membangun Surga di Rumah