Skip to content

Nikmat Sehat Lebih Baik dari Kaya

nikmat sehatSahabat, berhati-hatilah jika kita terlampau sibuk mengejar kekayaan hingga melupakan hak-hak tubuh! Banyak orang yang lupa makan, kurang tidur, dan mengabaikan beberapa hak tubuhnya hanya karena intensitas pekerjaan yang begitu tinggi, lambat laun kondisi fisiknya pun menurun sehingga menyebabkan jatuh sakit. Jika hanya sakit ringan masih lumayan, bagaimana kalau sakit yang dideritanya begitu berat? Sesungguhnya Rasulullah telah menyatakan bahwa bagi orang bertakwa, kesehatan lebih utama daripada kekayaan.

“Tidak mengapa seseorang itu kaya asalkan bertakwa. Sehat bagi orang yang bertakwa itu lebih baik dari kaya. Dan hati yang bahagia adalah bagian dari nikmat.” (HR. Ibnu Majah no. 2141 dan Ahmad, 5: 372. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Tentu saja kesehatan jauh lebih berharga dari kekayaan, apalah artinya memiliki uang 1 Milyar jika kondisi kita terkapar tak berdaya di atas ranjang rumah sakit?

Dengan demikian, kita perlu menjaga diri dari melakukan kezaliman terhadap tubuh sendiri. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan agar kesehatan tetap terjaga dan mensyukuri nikmat sehat kita:

1. Makan tidak berlebihan

Di zaman modern ini, banyak orang mengalami obesitas karena memenuhi perutnya dengan berbagai macam makanan. Padahal, ternyata salah satu rahasia kesehatan Rasulullah adalah dengan tidak berlebihan dalam makan, karena perut merupakan sumber dari banyak penyakit.

Baca Juga: Rahasia Sedekah: Obat untuk Orang Sakit

“Tidaklah sekali-sekali manusia memenuhi sebuah wadah pun yang lebih berbahaya dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan untuk menegakkan tubuhnya. Jika ia harus mengisinya, maka sepertiga (bagian lambung) untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya (udara).” (HR. Tirmidzi)

Bahkan kekenyangan makanan bisa membawa dosa untuk diri kita dan hukumnya bisa sampai diharamkan. Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Larangan kekenyangan dimaksudkan pada kekenyangan yang membuat penuh perut dan membuat orangnya berat untuk melaksanakan ibadah dan membuat angkuh, bernafsu, banyak tidur dan malas. Bisa jadi hukumnya berubah dari makruh menjadi haram sesuai dengan dampak buruk yang ditimbulkan (misalnya membahayakan kesehatan).”

2. Tidur di awal waktu dengan miring ke kanan

Rahasia sehat ala Rasulullah lainnya adalah mempercepat waktu tidur malam, serta bangun di awal pagi. Rasulullah sangat jarang begadang kecuali dalam kondisi tertentu.

“Bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam tidur pada awal malam dan bangun pada pengujung malam, lalu beliau melakukan shalat”. (Muttafaq `alaih)

Bukankah saat ini kita sangat sering begadang yang menyebabkan gangguan kesehatan? Ini disebabkan setelah waktu Isya’ kita masih saja berbincang-bincang, menonton TV, atau menuntaskan pekerjaan yang belum selesai, sehingga waktu istirahat atau waktu tidur kita pun tergerus.

“Bahwa Nabi Shalallaahu ‘alaihi wassalam lebih senang mengakhirkan sholat Isya’. Beliau tidak senang tidur sebelum Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya.” (HR. Bukhari)

Mengapa tidur di awal waktu menjadi kunci penting untuk hidup sehat? Jawabannya ada pada jam biologis tubuh untuk melakukan detoksifikasi pada organ-organ dalam. Tidur terlalu malam menyebabkan gangguan pada hati. Selain waktu tidur yang lebih awal, Rasullah juga selalu berbaring dengan menghadap ke kanan dan menjadikan tangan kanannya sebagai alas, bukan dengan alat penyangga seperti bantal, inilah posisi tidur terbaik yang diajarkan oleh Rasulullah.

Tidur dengan posisi miring ke kanan, dapat membantu melancarkan aliran darah dari bilik jantung sebelah kiri yang posisinya menjadi lebih tinggi ke seluruh tubuh kecuali pembuluh Aorta. Dengan posisi tidur seperti ini, maka seluruh anggota tubuh selain tangan kiri akan berada sejajar atau di bawah jantung. Sehingga darahpun akan dengan mudah mengalir ke seluruh bagian tubuh sesuai dengan gravitasi. Dan posisi tubuh seperti inilah yang baik untuk jantung.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)

3. Melatih tubuh

Apakah kita telah membiasakan diri melatih tubuh dengan olahraga? Amat penting memastikan tubuh kita dilatih secara berkala, misalnya dengan berenang, berkuda, dan terutama sekali memanah.

“Setiap hal yang tidak ada dzikir kepada Allah adalah lahwun (kesia-siaan) dan permainan belaka, kecuali empat: candaan suami kepada istrinya, seorang lelaki yang melatih kudanya, latihan memanah, dan mengajarkan renang.” (HR. An Nasa’i)

Rasulullah bersabda, “Ketahuilah bahwa yang dimaksud kekuatan itu adalah memanah, beliau mengucapkannya tiga kali.” (HR. Muslim).

Di dalam hadits lain juga dijelaskan : “Kamu harus belajar memanah, karena memanah itu termasuk sebaik-baik permainanmu.” (HR. Bazzar dan Thabrani)

4. Rutin minum madu dan berbekam

Kunci nikmat sehat lainnya adalah dengan rutin meminum madu serta berbekam, yakni mengeluarkan darah kotor dari tubuh, sebagaimana hadits Rasulullah:

“Kesembuhan dapat diperoleh dengan tiga cara: pertama dengan meminum madu (dengan obat herbal), kedua dengan berbekam/hijamah, dan ketiga dengan (terapi) besi panas. Dan aku tidak menganjurkan umatku untuk melakukan pengobatan dengan besi panas.” (HR. Bukhari)

5. Berdoa meminta kesehatan

Tentu yang tidak boleh dilupakan adalah senjata kaum mukmin yakni berdoa meminta dilimpahkan kesehatan untuk tubuh kita, berikut salah satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah:

“ALLOOHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MIN ZAWAALI NI’MATIK, WA TAHAWWULI ‘AAFIYATIK, WA FUJAA’ATI NIQMATIK, WA JAMII’I SAKHOTHIK” Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu.” (HR. Muslim no. 2739)

Baca Juga: Belum Pernah Wakaf Seumur-Umur?

Sahabat, jangan sampai kita lupa bersyukur atas nikmat sehat yang kita miliki, salah satu cara bersyukur adalah dengan memanfaatkan kesehatan yang kita miliki untuk berbuat kebaikan.

“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: waktu mudamu sebelum masa tuamu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, waktu kayamu sebelum waktu fakirmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, dan waktu hidupmu sebelum matimu.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrok, 4/341, dari Ibnu ‘Abbas. Hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim)

Mudah-mudahan Allah memelihara kesyukuran dengan nikmat sehat kita. Aamiin. (SH)

pahala wakaf mengalir abadi. tabungwakaf dompet dhuafa