Sahabat, siapa yang tak pernah terlintas niat untuk berbuat hal buruk?
Jika ada yang demikian, maka amat disayangkan… karena berarti ia belum pernah mendapat kesempatan untuk bersedekah dengan menahan diri dari perbuatan buruk yang sudah diniatkan.
Namun faktanya, hampir setiap manusia pasti pernah berniat buruk, dari mulai hal kecil seperti, “Saya ingin bolos kerja hari ini.” sampai niat yang lebih besar, “Saya ingin bercerai dengan pasangan hidup saya!” atau bahkan berniat melakukan dosa besar yang dilarang Allah, “Saya ingin dia segera mati saja!”
Sesungguhnya dalam Islam, menahan diri dari perbuatan jahat atau perbuatan buruk sudah terhitung sedekah. Sebagaimana yang Rasulullah sabdakan:
“Mencegah diri dari berbuat kejahatan adalah shodaqoh.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka, cara untuk mempraktekkan sedekah jenis ini adalah sebagai berikut:
1. Setiap terlintas niatan buruk atau sesuatu yang melanggar aturan Allah, cobalah untuk memikirkan konsekuensi jangka panjangnya.
“Saya penasaran ingin mencoba bagaimana sih dugem atau dunia gemerlap itu. Coba cari tahu ke diskotik ah.”
Semestinya kita memikirkan apa yang terjadi jika sekali mencoba ternyata tak bisa berhenti, bukankah melakukan perbuatan itu sama saja dengan mengecewakan keluarga, menghabiskan uang untuk hal tak berguna, juga menjerumuskan diri pada hal yang mendekatkan pada maksiat.
Jika kita berhasil menaklukkan lintasan niat buruk tersebut, artinya kita sudah melakukan sedekah untuk diri sendiri.
2. Sadari bahwa setan dan hawa nafsu adalah musuh yang nyata!
Kita akan sulit menahan diri dari perbuatan buruk jika tak menyadari bahwa hawa nafsu dan setan adalah musuh yang nyata dan harus dilawan!
“dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 168)
Setan tak pernah kehabisan akal untuk menjerat manusia dalam perangkapnya, maka kita pun perlu menambah imunitas diri agar bisa tahan dalam menghadapi segala macam godaan untuk melakukan perbuatan buruk.
3. Selalu mengingat kematian yang senantiasa mengintai
Kematian itu adalah yang paling dekat dan paling pasti terjadi dalam hidup kita, maka dengan perbanyak mengingat mati, semoga bisa mempermudah kita menahan diri dari melakukan perbuatan buruk dan keji.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali ‘Imran : 185)
4. Pertegas keyakinan adanya hari peradilan
Orang yang tak percaya adanya hari kebangkitan dan pengadilan Allah akan lebih sulit menahan diri dari melakukan perbuatan buruk, karena mereka mengira kehidupan ini akan berakhir setelah kematian tiba. Padahal, ada sidang pengadilan yang harus dihadapi untuk mempertanggungjawabkan segala hal yang dilakukan selama hidup di dunia.
“Hai manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.” (QS Luqman : 33)
Sahabat, menahan diri dari perbuatan buruk adalah sedekah yang tak bisa diremehkan. Efeknya luar biasa untuk kehidupan dunia dan akhirat kita. Karena sekali berbuat buruk, biasanya seseorang akan lebih berani untuk melakukan keburukan selanjutnya. Maka, yuk perbanyak bersedekah dengan meninggalkan perbuatan buruk yang sebenarnya sudah melintas di hati dan benak kita! Semoga Allah ridho. (SH)
Baca Juga: Sedekah Tanpa Uang