Skip to content

Sedekah Menjadi Bekal di Akhirat

sedekah menjadi bekal

Sedekah Menjadi Bekal di Akhirat

Sahabat, pernahkah melakukan perjalanan jauh tanpa membawa bekal sama sekali? Misalnya bepergian ke luar kota tanpa membawa uang seribu Rupiah pun? Tentu tidak pernah ya.

Jika melakukan hal tersebut tentu saja kita sendiri yang akan kerepotan. Kita tidak akan bisa naik kendaraan untuk mempercepat perjalanan, tidak bisa makan dengan kenyang, tidak bisa menikmati perjalanan panjang tersebut.

Jauh berbeda dengan orang yang menyiapkan bekal banyak. Mereka bisa membeli tiket pesawat, sehingga perjalanan berhari-hari bisa disingkat menjadi beberapa jam saja. Kapanpun lapar tinggal beli makanan yang diinginkan, kapanpun ingin tidur tinggal tidur saja dengan nyaman. Enak bukan?

Nah, sadarkah bahwa di akhirat nanti kita akan melakukan perjalanan yang amat panjang? Dari mulai alam kubur, sampai dengan yaumil mizan?

Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (ke Padang Mahsyar) dalam keadaan berjalan, dan (ada juga yang) berkendaraan, serta (ada juga yang) diseret di atas wajah-wajah kalian,” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan beliau mengatakan, “Hadits hasan,” Hadits ini dinilai hasan oleh al-Albani dalam Shahiih at-Targhib wat-Tarhib, no. 3582).

Sungguh konyol jika untuk menghadapi perjalanan panjang tersebut kita tidak menyiapkan bekal yang cukup atau memandang remeh bekal yang perlu dipersiapkan. Sama saja seperti melakukan perjalanan keliling pulau Jawa tanpa bawa uang, tanpa bawa makanan, tanpa bawa kendaraan, dan tanpa membawa baju ganti. Sudah pasti yang menjadi andalan adalah meminta-minta belas kasih dan pertolongan orang lain. Dan memang begitulah keadaan di yaumil mahsyar kelak, setiap orang akan mengemis syafaat dari orang lain.

Pada hari manusia bangkit menghadap Allah Rabbul ‘alamin (Al Muthaffifin: 6), selama setengah hari (dari satu hari yang kadarnya) lima puluh ribu tahun. Maka diringankan bagi orang mukmin (sehingga lamanya) seperti matahari menjelang terbenam sampai terbenam,” (HR. Abu Ya’la dan Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahut Targhib wat Tarhib no. 3589)

Salah Satu Bekal di Akhirat Adalah Sedekah

Sahabat, menghadapi perjalanan akhirat yang demikian panjang dan beratnya. Maka ingatlah untuk memperbanyak bekal, dan salah satu bekal yang dapat melindungi kita dari kengerian di yaumil mahsyar adalah sedekah.

Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata.

  1. Imam (pemimpin) yang adil.
  2. Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya.
  3. Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid.
  4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, dimana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah.
  5. Dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik rupawan, lalu ia mengatakan: “Sungguh aku takut kepada Allah.
  6. Seseorang yang bersedekah lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya.
  7. Dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah air matanya.” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, II/143 – Fat-h, dan Muslim, no. 1031).

Selamat dan semangat berbekal, Sahabat. (SH)

pahala wakaf mengalir abadi. tabungwakaf dompet dhuafa