Bencana di Indonesia silih berganti, bahkan di tengah pandemi yang tidak berkesudahan. Dr. Raditya Jati, S.SI, M.Si selaku Pusdatin BNPB mengatakan bahwa Indonesia sudah pasti memiliki risiko bencana, apalagi di tengah pandemi. Pada saat mitigasi, kita seringkali terlalu fokus pada respons, padahal langkah rehabilitasi juga sangat penting, salah satunya optimalisasi wakaf. Selanjutnya, sahabat pasti penasaran apa tujuan wakaf produktif di masa bencana dan pandemi di Indonesia?
1. Tujuan Wakaf Produktif Sebagai Pemeliharaan dan Rehabilitasi
Pada kanal Youtube DD TV, Pusdatin BNPB, Dr. Raditya Jati S.SI, M.Si mengatakan bahwa ada dua siklus yang sebenarnya harus diperhatikan sebelum bencana datang, namun kita seringkali lupa, yaitu pemeliharaan dan rehabilitasi. Nah, di mana posisi wakaf? Wakaf ada di posisi pemulihan atau rehabilitasi atau rekonstruksi.
Keputusan Presiden No.12 Tahun 2020 memutuskan bahwa Presiden Jokowi menetapkan Covid-19 sebagai bencana nasional pada 13 April 2020. Sementara, tanggapan darurat untuk bencana daerah ditetapkan oleh gubernur.
2. Wakaf Produktif di Masa Bencana Dapat Bantu Sesama
Ketua Forum Wakaf Produktif, Bobby P.Manulang menjelaskan bahwa di samping bencana alam, kadang-kadang ada bencana yang disebabkan oleh manusia juga yang merasa tidak adil dengan alam. Ketika alam merespons dengan membuat kesulitan, maka kita sebut bencana alam. Padahal, alam hanya mencari keseimbangannya saja.
Dinamika pertumbuhan wakaf dalam filantropi Islam di Indonesia itu sangat menarik. Ketika wakaf disampingkan dengan zakat, infak, dan sedekah yang sudah lazim kita kenal selama ini, wakaf memiliki dimensi keberlanjutan yang panjang. Nah, sehingga kalau di zakat aktivitasnya adalah mengumpulkan dan menyalurkan, maka wakaf mengelola dan mengalirkan manfaat.
Di wakaf ada faktor pengelolaan yang menjadi tugas nazir. Nazir adalah orang yang ditunjuk untuk meneria wakaf dari masyarakat, baik itu dalam bentuk tunai atau harta bergerak. Di sinilah aspek pengelolaan menjadi tanggung jawab nazir.
3. Wakaf Produktif di Masa Bencana Berguna Bagi Orang yang Membutuhkan
Berdasarkan sejarah tonggak wakaf, Sayyidina Umar Bin Khattab ingin menyerahkan tanahnya di Khaibar kepada Rasulullah. Umar bermaksud untuk infak atas perjuangan Rasulullah, namun Rasulullah menolak. Rasulullah mengatakan:
Bangunlah di atas tanahnya dan salurkan manfaatnya kepada tiga orang, yaitu mauquf ‘alaih yakni penerima manfaat yang betul-betul membutuhkan (8 asnaf, orang-orang yang tidak berdaya), kepada para pengelola, dan juga kepada keluarga kamu yang membutuhkan.
Baca juga: 5 Tips Wakaf Online Aman, Amanah, dan Mudah
4. Wakaf Punya Potensi yang Sangat Tahan Lama
Wakaf diatur dalam Undang-Undang (UU) Wakaf No.41 Tahun 2004. Presiden pun meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat umum.
Terdapat mindset wakaf tidak jauh dari 3M, yaitu masjid, makam, madrasah. Lalu, terdapat pola pikir umum bahwa wakaf merupakan ibadah orang kaya. Kalau belum menyumbang ratusan juta, maka rasanya belum berwakaf. Lalu, berkembanglah pola pikir wakaf tidak perlu disegerakan.
Padahal, dengan pendekatan ruang digital, kampanye wakaf sudah menyentuh dewasa muda generasi milenial 20-30 tahun dengan jumlah nominal terjangkau. Bobby P. Manulang memaparkan data menarik bahwa seseorang yang berkecimpung di pasar modal itu mengetahui wakaf, namun masih bingung dengan instrumennya.
Bentuk dan barang wakaf pun dapat dikulik lebih beragam, seperti wakaf tunai, wakaf saham, wakaf uang, ladang, laptop, teknologi, dan lain sebagainya.
Bagaimana Merawat Barang Wakaf?
Penggunaan wakaf produktif di masa bencana merupakan potensi besar yang dapat menyejahterakan korban di masa kini dan masa depan. Pun, penerima manfaat juga harus mengetahui cara merawat barang wakaf sehingga manfaatnya dapat terasa terus menerus. Maka dari itu, perlu adanya community development untuk memberikan edukasi terkait perawatan barang wakaf.
Baca juga: Awas Tertukar! 3 Perbedaan Wakaf, Hibah, dan Hadiah
Yuk, perkaya khazanah wakaf dengan tontonan diskusi di bawah ini!
Nah, itulah cara penggunaan dan manfaat wakaf untuk penanggulangan bencana dan pandemi. Bayangkan, donasi wakaf yang Sahabat kumpulkan sangat membantu korban bencana di tengah pandemi untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Kenyataannya, kita tidak berada di perahu yang sama, maka dari itu kita harus berusaha nyalakan harapan mereka dengan aksi nyata, klik banner wakaf digital di bawah ini, ya!