Dompet Dhuafa mendukung acara Kajian Satnite bersama Ust. Hanan Attaki di lapangan Masjid Dakwah Imam Al Mahdi, Bogor, Jawa Barat. Kajian tersebut sukses diselenggarakan dengan dihadiri lebih dari seribu jamaah yang mayoritas berusia muda.
Sebelum sesi utama dimulai, Sekretaris Dewan Syariah Dompet Dhuafa Ust.H Ahmad Fauzi Qosim,S.S.,M.A.,M.M menyampaikan bahwa umumnya harta digunakan untuk dua hal: simpan dan belanja. “Terkait belanja, biasanya dialokasikan kepada tiga hal, yaitu konsumsi, proteksi (dunia-akhirat), dan investasi (dunia-akhirat),” ungkapnya pada Sabtu (4/2/2022).
Ust. Fauzi mengatakan, wakaf dapat menjadi instrumen investasi dunia-akhirat. Sebab manfaat dan pahala wakaf akan terus mengalir. “Sebagaimana hadits Nabi SAW, Jika meninggal anak cucu Adam, maka terputuslah amalnya kecuali 3 hal: sedekah jariah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakan,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Ust. Fauzi mengajak para jemaah untuk membantu korban terdampak gempa Cianjur melalui instrumen wakaf. “Duka masih terasa di benak saudara kita. Melalui gerakan Wakaf Cianjur Bangkit, mari bersama kita bantu saudara kita di Cianjur,” katanya.
Saat adzan Isya berkumandang, Ust. Hanan Attaki hadir dan kemudian memimpin salat isya berjamaah dengan para hadirin. Setelah ibadah salat selesai, dia memberikan ceramah bertajuk “Februari, Bagaimana Menata Hati”.
Mungkin banyak persoalan-persoalan yang masih tersisa di hati. Bahkan, mungkin sebagian dari kita belum mampu menerima kejadian-kejadian yang menimpa kita. Padahal hati adalah kompas dalam menjalani hidup. Hati yang suci memberikan arah yang lebih jernih dalam mengambil keputusan-keputasan kita.
Ust. Hanan Attaki menjelaskan bahwa obat hati hanya ada di atas sajadah. Dia juga menekankan, bahwa selalu ada kemudahan dalam kesulitan. “Jangan harap ada kemudahan, tanpa adanya kesulitan,” terangnya.
Dalam menghadapi kesulitan, dia memberikan arahan agar memohon pada Allah SWT agar diberi kekuatan dan kelapangan pada hati. “Kita harus melalui beban terlebih dahulu untuk meraih kenikmatan,” jelasnya.
Lalu, dia juga memaparkan untuk tidak pernah berhanti dalam menghadapi kesulitan suatu masalah. Menurutnya, berhenti hanya membawa kita kembali ke titik awal, yang perlu dilakukan adalah mengubah caranya agar lebih bijak. “Cara menata hati kita adalah dengan riyadhatul qulup atau exercise hati. Salah satu caranya zikir dengan sebanyak-banyaknya,” katanya. (Hafiz)