Wakaf Membuat Kita Hidup Selama-lamanya
Apa maksud dari ungkapan tersebut? Sahabat, sesungguhnya hidup dan matinya seseorang bukan ditentukan oleh keberadaan fisiknya saja di dunia ini, melainkan oleh kebermanfaatannya untuk orang lain, sesama penghuni dunia.
Coba amati sebuah kantor, kelas, atau organisasi. Pastilah ada orang yang paling memberi ruh dan semangat dalam instansi tersebut. Namun tak sedikit juga orang yang ada atau tiadanya seolah tidak terdeteksi. Artinya, baik ia ada maupun tidak ada, seolah tidak menambahkan juga tidak mengurangi. Hal ini jelas memperlihatkan bahwa sekadar eksistensi saja tidak cukup. Namun perlu juga mendistribusikan manfaat untuk yang lainnya, agar manusia lainnya mengakui keberadaan kita tersebut.
Para tokoh dunia, ilmuwan, ulama, maupun tokoh dalam bidang apapun yang mengabdikan dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang amat bermanfaat untuk banyak manusia, bukankah nama mereka masih termahsyur seakan-akan diri mereka masih hidup diantara kita?
Semakin Banyak Manfaat yang Ditanam di Dunia, Maka Membuat Hidupnya Lebih Lama Lagi
Memang, semakin banyak manfaat seseorang terhadap sekitarnya, terhadap dunia, maka ia telah membuat hidupnya lebih hidup lagi. Berkaca dengan kenyataan tersebut, artinya kita bisa menjadi salah satu dari orang yang hidup selama-lamanya, tentu saja dengan cara menyebarkan manfaat terus-menerus untuk orang lain. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan berwakaf.
Lihatlah wakaf yang dilakukan oleh salah seorang Sahabat Rasulullah, Utsman bin Affan ra. Bahkan hingga 1400 tahun lebih wakaf sumur yang beliau hibahkan masih terus memberi manfaat untuk orang banyak. Seolah-olah dirinya masih hidup untuk memberikan kebermanfaatan tersebut pada banyak orang. Tak hanya manusia saja yang menyenangi orang yang memberi banyak manfaat seperti ini, melainkan juga Allah.
Baca Juga: 6 Kisah Teladan dari Sayyidina Utsman bin Affan RA
“Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain…” (HR. Thabrani)
Sahabat, berapa lamakah umur kita hidup di dunia ini? Mengapa tidak kita boosting agar bisa hidup sampai 100 tahun, 1000 tahun, atau bahkan hidup selama-lamanya di hati banyak orang karena manfaat diri kita yang dirasakan oleh semesta raya?
Tidak hanya wakaf sumur, wakaf masjid, ataupun wakaf benda lainnya yang bisa bermanfaat selama-lamanya, wakaf ilmu pun sangat mungkin memperpanjang usia ‘hidup’ kita.
“Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendoakannya,”. (HR. Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i)
Maka, mari jadikan hidup yang tak sampai seratus tahun ini lebih berarti dengan berwakaf. (SH)