Skip to content

Sedekah Sedikit pun Bisa Menjadi Bukit

sedekah sedikit pahala banyak, sedekah sedikit, sedekah sedikit seperti bukit

Tidaklah seseorang bersedekah dengan sebutir kurma dari hasil kerjanya yang halal melainkan Allah akan mengambil sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya lalu Dia membesarkannya sebagaimana ia membesarkan anak kuda atau anak unta betinanya hingga sampai semisal gunung atau lebih besar dari itu.” (HR. Bukhari no. 1410 dan Muslim no. 1014)

Sahabat, maukah sedekah kita yang hanya sedikit, berubah nilainya menjadi sebesar bukit, gunung, atau bahkan lebih besar lagi dari itu semua?

Tentu saja kita selalu berharap demikian bukan? Karena hal tersebut amat sesuai dengan prinsip ekonomi yang biasa dipegang oleh manusia sebagai makhluk ekonomi, yakni dengan mengeluarkan modal sekecil-kecilnya bisa mendapat untung yang sebesar-besarnya. Rasanya memang seperti itulah sifat dasar manusia yang selalu mau untung dan enggan merugi.

Jika demikian, bagi yang ingin sedekah sedikit pahala banyak dan bertambah besar laksana bukit, jagalah beberapa hal berikut ini:

1. Sedekah dari harta yang halal

Jelas dikatakan dalam hadits Rasulullah tersebut bahwasanya sedekah yang bisa Allah ‘pelihara’ menjadi sebesar gunung hanyalah yang berasal dari harta halal.

Sesungguhnya Allah hanya menerima amalan dari yang baik-baik, termasuklah sedekah dari uang yang halal.

Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib (baik).“ (HR. Muslim no. 1015)

Bahkan dalam hadits riwayat Muslim berikut ini, diperjelas bahwa Allah takkan menerima sedekah dari harta yang haram.

Tidaklah diterima shalat tanpa bersuci, tidak pula sedekah dari ghulul (harta haram)” (HR. Muslim no.224).

Ghulul yang dimaksud di sini adalah harta yang berkaitan dengan hak orang lain seperti harta curian.

Oleh sebab itu, jika ingin sedekah kita dikembangkan oleh Allah menjadi besar dan terus bertambah besar pahala kebaikannya, maka pastikan sedekah tersebut berasal dari pekerjaan yang halal, juga jenis makanan yang halal sajalah yang masuk dalam aliran darah kita.

2. Sedekah secara kontinyu

Bagaimana sebuah hasil sedekah bisa tumbuh berkembang, dari sesuatu yang kecil menjadi besar? Selain harus berasal dari harta halal, rumus berikutnya adalah sedekah itu perlu dilakukan secara kontinyu atau terus-menerus.

Mengapa sebaiknya melakukan sedekah secara berkala atau kontinyu? Tidak cukupkah memberi sedekah sekali saja?

“Rasulullah tidak mengkhususkan waktu tertentu untuk beramal. Amalan beliau adalah amalan yang kontinyu.” (HR. Bukhari no. 1987 dan Muslim no. 783)

Selain itu, Allah pun mencintai amalan yang meskipun sedikit namun dilakukan terus-menerus.

3. Sedekah dalam jumlah sepadan dengan besarnya nikmat yang Allah berikan

Ketika kita berharap sedekah sedikit saja namun mampu tumbuh menjadi pahala besar, maka pastikan jumlah sedekah yang kita keluarkan sepadan dengan nikmat yang Allah berikan.

Tak masalah hanya sedekah dengan sepotong roti, kalau memang harta yang kita miliki ternyata hanya 2 potong roti, berarti kita telah menyedekahkan separuh harta. Maka Allah akan memelihara sedekah tersebut menjadi bernilai besar, in syaa Allah.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Satu dirham dapat mengungguli seratus ribu dirham“. Lalu ada yang bertanya, “Bagaimana itu bisa terjadi wahai Rasulullah?” Beliau jelaskan, “Ada seorang yang memiliki dua dirham lalu mengambil satu dirham untuk disedekahkan. Ada pula seseorang memiliki harta yang banyak sekali, lalu ia mengambil dari kantongnya seratus ribu dirham untuk disedekahkan.” (HR. An Nasai no. 2527 dan Imam Ahmad 2: 379. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

4. Sedekah di saat sulit

Sedekah bisa menjadi besar nilainya meskipun hanya sedikit yang kita keluarkan, ketika kita lakukan dalam keadaan pelit dan takut miskin, juga di saat kita sebenarnya serba kekurangan.

Dari Abu Hurairah dan ‘Abdullah bin Hubsyi Al Khots’ami, bahwa Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya sedekah mana yang paling afdhol. Jawab beliau,
Sedekah dari orang yang serba kekurangan.” (HR. An Nasai no. 2526. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Oleh sebab itu syukurilah keadaan penuh kekurangan karena barangkali Allah akan membesarkan sedekah yang kita lakukan pada saat itu.

5. Sedekah jariyah

Sahabat, sedekah sekecil apapun in syaa Allah bisa bernilai besar bila yang kita lakukan adalah sedekah jariyah.

Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang shalih” (HR. Muslim no. 1631)

Sedekah jariyah yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah wakaf.

Misalnya, kita turut mewakafkan sesuatu untuk masjid, seperti genting, daun pintu, jendela, atau sekadar kipas sekalipun. Jika hal tersebut memberi manfaat untuk para jamaah masjid, sangat mungkin pahalanya terus-menerus mengalir untuk kita.

Berharap selalu agar Allah memelihara segala yang kita infakkan di jalanNya, sehingga sedekah sekecil kurma pun bisa bernilai besar sebagaimana bukit-bukit. Aamiin. (SH)

Baca Juga: Rahasia Mengapa Harta yang Disedekahkan Justru Akan Bertambah

pahala wakaf mengalir abadi. tabungwakaf dompet dhuafa