Skip to content

Mencari Bahagia

mencari kebahagiaanSahabat pernahkah mendengar kisah saduran ini sebelumnya? Mengenai seorang pemuda yang mencari kebahagiaan, ia bertanya pada setiap orang, tapi tak jua menemukan jawaban memuaskan mengenai di manakah kebahagiaan itu bisa ditemukan.

Sampai akhirnya pemuda ini mendapat info tentang seorang tua yang terkenal dengan kebijaksanaannya. Rumah orangtua ini begitu besar dan banyak dikunjungi orang yang bertanya berbagai hal mengenai kehidupan.

Tiba giliran sang pemuda, ia pun memberikan pertanyaan yang biasa ia lontarkan pada orang lain ke orangtua bijak tersebut, “Di manakah kebahagiaan itu?”

“Nak, pertanyaanmu agak sulit dijawab, akan tetapi saya akan mencoba menjawabnya dalam 30 menit ini. Dikarenakan ada urusan sebentar di luar rumah, bisakah engkau menunggu terlebih dulu?”

“Baiklah.”

“Sambil menunggu saya kembali, bisakah engkau berjalan-jalan ke sekeliling rumah saya sambil memegang sendok ini?”

Sang bapak tua memberikan sebuah sendok lalu menuangkan sedikit tinta di atasnya. Pemuda itu bingung tapi patuh mengikuti permintaan aneh tersebut.

Tiga puluh menit berlalu, sang pemuda telah berkeliling rumah orangtua bijak tersebut yang memang sangat luas. Tak lama, orangtua itu kembali.

“Mohon maaf membuat engkau menunggu lama.”

“Ah, tidak apa-apa. Saya juga sudah melakukan yang Anda minta. Ini sendok berisi tintanya masih utuh,” pemuda itu mengembalikan sendok tersebut perlahan.

Sambil memeriksa sendok itu dan menuangkan kembali tinta ke tempatnya, orangtua bijak itu bertanya, “Nak, Engkau sudah berkeliling rumah saya, bisakah menjelaskan ada berapa ruang kamar di rumah ini?”

Sang pemuda tampak terkejut, “Ehm, maaf saya tidak memperhatikan ada berapa ruangan kamar di rumah ini.”

“Lalu apakah Engkau memperhatikan di kebun belakang ada beberapa ekor kucing yang saya pelihara, kucing warna apa yang paling Engkau sukai Nak?”

Sekali lagi pemuda itu tersentak, dia bahkan tak menyadari keberadaan kucing di kebun belakang. Selama berkeliling ia fokus menatap tinta di atas sendok agar tak sampai jatuh mengotori lantai rumah ini.

Orangtua bijak itu tersenyum, memahami apa yang bergejolak di benak sang pemuda.

“Nak, sadarilah bahwa banyak orang yang tidak bisa menemukan bahagia karena terlalu fokus pada masalah yang dihadapinya. Mereka seperti kesulitan mencari-cari kebahagiaan, padahal bahagia itu sederhana, ada di mana-mana, di sekitarnya, dekat dengan dirinya,” ucap sang orangtua.

“Sama seperti apa yang terjadi pada dirimu selama tiga puluh menit berkeliling rumah ini. Padahal ada banyak hal yang bisa Engkau nikmati di sekitar, tapi kenyataannya Engkau bahkan tak menyadari ada apa saja di sekitarmu!”

Sahabat, sama seperti pemuda dalam cerita tersebut, sering kali kita tak menyadari di mana mencari kebahagiaan karena sering terfokus pada permasalahan hidup.

Kita mengira jika bisa menyelesaikan permasalahan hidup yang diberikan pada diri kita (diibaratkan sendok berisi tinta), berarti akan menemukan kebahagiaan. Padahal tidak demikian, permasalahan hidup itu seharusnya tidak kita bawa ke mana-mana. Cukup menaruhnya, dan nikmatilah apa yang ada di sekitar kita!

Seperti itulah hidup, ketahuilah bahwa kebahagiaan itu ada dalam diri kita sendiri, tepatnya ada pada kerelaan hati kita terhadap ketentuan yang Allah berikan.

Di antara kebahagiaan anak Adam adalah istikharahnya (memohon pilihan dengan meminta petunjuk) kepada Allah, dan di antara kebahagiaan anak Adam adalah kerelaannya kepada ketetapan Allah, sedangkan di antara kesengsaraan anak Adam adalah dia meninggalkan istikharah kepada Allah, dan di antara kesengsaraan anak Adam adalah kemurkaannya terhadap ketetapan Allah.” (HR. Ahmad No. 1367)

Oleh sebab itu, singkirkan sejenak permasalahan hidup yang saat ini kita hadapi, taruhlah dan jangan selalu dibawa ke mana-mana! Lalu nikmatilah segala hal yang Allah berikan untuk diri kita dan syukurilah, in syaa Allah kita akan merasakan apa yang disebut kebahagiaan. Wallaahualam. (SH)

Info Wakaf > Call Center: +62 21 741 6050 | SMS Center: +62 812 80 360 688 | PIN BBM: 28.739.E76

Tunaikan Wakaf anda melalui:

BCA 101.000.662.6699
BNI Syariah  009.153.8995
MANDIRI  101.000.662.6699

Muamalat 304.003.1667
a/n Yayasan Dompet Dhuafa

pahala wakaf mengalir abadi. tabungwakaf dompet dhuafa