SIARAN PERS, JAKARTA — Kabar duka kembali tersiar di bumi pertiwi. Kali ini Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, yang juga Dewan Pembina Dompet Dhuafa, KH. Salahuddin Wahid, tutup usia. Kyai yang akrab disapa Gus Sholah tersebut, menghembuskan nafas terakhirnya di di RS Jantung Harapan Kita, Jakarta, pada Minggu (2/2/2020) malam.
Kabar duka pertama tersiar dari cuitan putra Gus Solah, Irfan As’ari Sudirman Wahid atau Ipang Wahid di akun twitter @ipangwahid. Ia mengabarkan meninggalnya Gus Sholah dan memohon maaf atas segala salah dari ayahnya.
“Gus Sholah baru saja wafat, pada pukul 20:55. Mohon dimaafkan seluruh kesalahan. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu,” tulis Ipang Wahid, di akun Twitternya.
Semasa hidupnya, Gus Sholah turut andil dalam dunia zakat, infak, sedekah dan wakaf di Indonesia, dengan menjadi pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Bahkan pada medio 2017, Gus Sholah bersama Parni Hadi, menginisiasi pembangunan rumah sakit dhuafa di kawasan Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Kemudian pada 2018, Rumah Sakit Hasyim Asyari Dompet Dhuafa-Ponpes Tebuireng dibangun.
Dalam menginisiasi rumah sakit dhuafa berbasis wakaf tersebut, Gus Sholah berpesan bahwa pengelolaan rumah sakit dari Dompet Dhuafa adalah contoh bagaimana menerapkan Islam dalam kehidupan. Karena benar-benar Islami yang dilakukan. Mengangkat dan memberdayakan dhuafa yang sakit, hingga sehat paripurna.
Namun kini Gus Sholah telah tiada. Menorehkan segenap kenangan yang tentunya dapat dimanfaatkan sesama. Dompet Dhuafa pun kini kehilangan satu Dewan Pembinannya, yang senantiasa aktif memberikan masukan dan arahan akan jalannya lembaga.
“Kami segenap keluarga besar Yayasan Dompet Dhuafa Republika turut berbela sungkawa atas wafatnya ayahanda dan guru tercinta, KH Salahuddin Wahid. Jasa dan kiprahnya akan selalu kami tanam dalam kerja-kerja kebaikan, pemberdayaan, serta kemanusiaan di Dompet Dhuafa. Selamat jalan Gus Sholah, husnul khatimah di tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin,” tutur Nasyith Majidi, selaku Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa, sesaat mendengar berita duka tersebut. (Dompet Dhuafa/Taufan YN)