Pada tahun 2030-2045 Indonesia diproyeksikan menghadapi bonus demografi. Artinya, pada rentang waktu tersebut, penduduk usia produktif lebih banyak dari penduduk usia yang tidak produktif.
Jika bonus demografi ini dapat dioptimalkan, hal itu akan menjadi anugerah untuk membangun Indonesia. Namun, jika tidak dipersiapkan dengan baik dan matang, bonus demografi hanya akan menjadi boomerang bagi bangsa ini.
Dompet Dhuafa melalui Institut Kemandirian turut mengambil peran untuk menghadapi bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia.
Direktur Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Abdurrahman Usman menjelaskan, saat ini Institut Kemandirian didirikan untuk menjadi solusi atas 3 isu sosial yang masih menjadi masalah bagi kita semua.
”Pengangguran, kemiskinan, dan usia produktif. Jika ketiga isu tersebut tidak dikelola dengan baik, maka akan meimbulkan masalah sosial baru,” katanya saat ditemui di Institut Kemandirian Kec. Klp. Dua, Kabupaten Tangerang, Banten (14/6/2023).
Usman menjelaskan, Institut Kemandiran merupakan kolaboraksi positif untuk menciptakan sebuah circle kebaikan dalam upaya melahirkan entrepreneur baru di Indonesia dengan mekanisme wakaf produktif. Seperti menghadirkan program pelatihan kemampuan untuk memenuhi standar kebutuhan dunia kerja dan kewirausahaan.
Selain itu, menurut Usman, ada juga program di Institut Kemandirian yang dikelola secara produktif, yaitu Re-Space. “Re-space dibentuk guna memberikan ruang inovasi dan pelatihan maker space untuk berkarya. Selain dapat pelatihan, mereka dapat produk hasil karya mereka sendiri,” tuturnya.
Sementara itu, Dompet Dhuafa melalui aset wakaf produktif berupa gedung Wardah juga dimanfaatkan untuk memfasilitasi program Institut Kemandirian berupa pelatihan berbasis digital seperti digital marketing, web development, data analisis, desain grafis, dan konten kreator.
Baca Juga: Green House Lido: Implementasi Wakaf Produktif Di Sektor Pertanian Berdayakan Petani Lokal
Optimalkan Wakaf Produktif
Mengapa wakaf perlu dioptimalkan untuk menjadi produktif? Penerapan program wakaf sudah tidak lagi hanya mengandalkan 3M (Masjid Madrasah, dan Makam) saja. Namun seiring berjalannya waktu dan perubahan zaman, program wakaf dapat dioptimalkan dalam bentuk wakaf produktif pada berbagai sektor seperti ekonomi, kesehatan, hingga sosial kemasyarakatan. Pengelolaan dana wakaf yang dikelola dengan baik dan produktif harapannya akan menghasilkan endowment fund atau dana abadi sehingga dapat dimanfaatkan untuk pembiyaanan kebutuhan umat.
Baca Juga: Wakaf Termasuk Sedekah Jariyah, Ini Penjelasan Al-Quran dan Hadis
Semoga salah satu upaya mengoptimalkan dana wakaf dalam bentuk program pelatihan ini mampu meningkatkan kualitas sumber daya dalam sektor ekonomi-sosial , khususnya membantu mengentaskan tiga isu sosial yang menjadi konsentrasi Institut Kemandirian Dompet Dhuafa. Dengan begitu, kita turut mempersiapkan muda-mudi usia produktif untuk mengahadapi bonus demografi di Indonesia.
Mari dukung penuh dan ikut berkontribusi dalam program-program wakaf produktif Dompet Dhuafa! Alirkan kebaikanmu hingga keabadian.