Skip to content

Manusia Berpendidikan

Islam sebagai ajaran dan pedoman hidupSahabat, saat ini begitu banyak manusia yang bangga dengan titel-titel kesarjanaan yang disandangnya tanpa ia menguasai ilmunya. Bangga menyandang gelar sarjana S1, S2, bahkan S3, tapi sebenarnya titel tersebut hanya sekedar gelar belaka, layaknya produk dagangan yang dibeli saja. Tujuan pendidikan dan pengajaran yang sebenarnya tidak tercapai. Yang ada hanyalah titel untuk pencitraan.

Padahal seharusnya kita merasa malu jika sekadar  ‘mengaku’ sebagai manusia yang berpendidikan, tapi faktanya cara berpikir, perbuatan dan perkataan kita tak menunjukkan pribadi yang berpendidikan. Manusia berpendidikan tak mungkin membuang sampah sembarangan. Manusia berpendidikan juga tak mungkin menerobos lampu merah lalu lintas. Manusia berpendidikan pun akan paham perlunya berkata-kata yang baik, atau lebih memilih diam jika tak memiliki kata-kata baik untuk dikatakan. Di samping itu, manusia berpendidikan juga tak mungkin menggunakan ‘klenik perdukunan’ dalam memecahkan suatu persoalan. Manusia yang mengenyam pendidikan semestinya bisa membedakan mana yang baik dan buruk, halal dan haram, serta bisa membedakan yang benar dan salah.

Sahabat, disadari atau tidak, ketika kita memilih Islam sebagai ajaran dan pedoman hidup, sesungguhnya kita tengah menerima pendidikan dari Allah dan RasulNya. Pendidikan sampai akhir hayat.

Lihatlah aturan Islam yang sempurna, mengajarkan setiap sendi kehidupan, mulai dari bangun tidur sampai kembali memejamkan mata. Maka, seseorang yang benar-benar beriman pada Allah dan RasulNya bisa dipastikan sebagai manusia berpendidikan yang sejati.

Dalam banyak hadits, Rasulullah bahkan memberitahukan pentingnya memiliki ilmu, serta pentingnya menjadi manusia terdidik dengan ilmu yang dimiliki, yakni memberi manfaat bagi orang lain dari ilmu yang dimiliki tersebut.

“Barangsiapa yang menghendaki kebaikan di dunia maka haruslah dengan ilmu. Barangsipa yang menghendaki kebaikan di akhirat maka haruslah dengan ilmu.  Barangsiapa yang menghendaki keduanya maka haruslah dengan ilmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Ali Radiyallahu ‘Anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Orang-orang yang berilmu kemudian dia memanfaatkan ilmu tersebut (untuk orang lain) akan lebih baik dari seribu orang yang beribadah atau ahli ibadah.” (HR. Ad-Dailami)

Yang paling penting diperhatikan adalah mengenai output yang diharapkan dari pendidikan dalam Islam. Tentu bukan berupa ijazah atau momen wisuda, melainkan akhlak yang mulia. Bahkan inilah alasan utama Rasulullah diutus ke dunia.

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Bukhari)

Oleh sebab itu, seseorang yang mengaku beriman mustilah berpendidikan, dan hal tersebut hanya bisa dibuktikan lewat akhlak yang baik.

“Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin di hari Kiamat melainkan akhlak yang baik, dan sesungguhnya Allah sangat membenci orang yang suka berbicara keji dan kotor.” (HR. Tirmidzi)

Sahabat, semoga kita bukanlah orang yang sekedar mengaku berpendidikan namun tak dapat membuktikannya dengan akhlak mulia. Semoga Allah senantiasa membimbing kita menjadi orang berakhlak mulia, yakni melalui cara pikir, perkataan, dan tingkah laku yang baik serta membawa maslahat untuk banyak orang. Wallahu a’lam. (SH)

Baca Juga: Sedekah Saat Takut Miskin

pahala wakaf mengalir abadi. tabungwakaf dompet dhuafa