Skip to content

Menjadikan Harta sebagai Kendaraan ke Surga

kendaraan ke surga“Sebaik-baik harta yang baik adalah yang dimiliki orang yang shalih.” (HR. Ahmad di dalam Al-Musnad IV/202, no. 17835 dengan sanad yang hasan)

Sahabat, siapa bilang harta adalah sumber ketamakan, kebencian, pertikaian, dan menjerumuskan pemiliknya ke neraka yang menyala? Justru sering kali kemiskinan lah yang menjadi sumber kekufuran, jika tak diiringi dengan kesabaran menjalaninya.

Jadi, bukanlah harta yang menyebabkan banyak manusia terjerumus ke neraka, melainkan ketidakmampuan mengendalikan diri dalam mengelola harta tersebut.

Ada yang memamerkan kemegahan dan kekayaannya, entah dengan mengoleksi mobil-mobil limited edition di garasi rumahnya yang muat menampung puluhan kendaraan. Atau, memakai pakaian dan aksesoris dari ujung rambut hingga ujung kaki senilai milyaran Rupiah. Atau menghamburkan hartanya untuk jalan-jalan berbelanja ke luar negeri setiap bulannya.

Apakah pamer kemewahan dan bermegah-megahan seperti itu bisa mengantar pelakunya ke surga? Tentu tidak! Justru sebaliknya, sangat mungkin bermegahan membuat hati lalai dari mengingat kematian dan hari akhirat, sehingga menjatuhkan pelakunya pada kemurkaan Allah.

Sahabat, berikut ini beberapa hal yang bisa menjadikan harta kita sebagai kendaraan ke surga, in syaa Allah tidaklah sulit untuk dipraktekkan jika kita bersungguh-sungguh menginginkan keridhoan Allah:

1. Membebaskan utang orang yang terlilit utang

Dan jika (orang yang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 280)

Sahabat, beban ekonomi sering memaksa seseorang berutang demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Sungguh luar biasa jika harta yang kita miliki dipergunakan untuk membantu melunasi utang-utang orang yang terlilit utang, terutama dari kalangan karib kerabat sendiri, tetangga, ataupun teman sejawat.

Membebaskan utang orang lain in syaa Allah memberikan jaminan pada kita untuk mendapat naungan Allah kelak di akhirat.

Barangsiapa ingin mendapatkan naungan Allah ‘azza wa jalla, hendaklah dia memberi tenggang waktu bagi orang yang mendapat kesulitan untuk melunasi utang atau bahkan dia membebaskan utangnya tadi.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shohih)

2. Memperbanyak sedekah harta

Mau masuk surga tanpa pernah bersedekah harta padahal memilikinya? Rasanya seperti pungguk merindukan bulan!

Memperbanyak pengeluaran uang untuk bersedekah in syaa Allah menjadi jalan bagi yang ingin menjadikan harta sebagai kendaraan ke surga.

“Orang yang pemurah itu dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga dan jauh dari neraka. Adapun orang yang kikir, maka jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat kepada neraka (siksaan Allah). ” (H.R. Tirmidzi dan Baihaqi)

3. Mewakafkan harta

Bersedekah biasa saja ibarat memancing ikan dengan kail pancing dan perahu kecil untuk menangguk hasil pancingan yang alakadarnya.

Sedangkan mewakafkan harta benda berupa bangunan, ataupun pengairan, ibaratnya memancing ikan dengan jala besar dan kuat, serta menggunakan kapal besar yang mampu menampung beribu-ribu kilogram hasil tangkapan ikan. Sungguh dahsyat!

Jika kita dikaruniai banyak harta, cara paling cerdas untuk menjadikannya kendaraan ke surga adalah dengan berwakaf!

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian dari apa yang kamu cintai.” (Q.S. Ali Imran: 92)

Punya rumah berlebih? Mengapa tak diwakafkan saja daripada membuat pusing? Punya tanah berlebih? Wakafkan saja untuk pembangunan masjid atau lainnya! Punya kendaraan lebih? Sangat bisa diwakafkan untuk menjadi ambulans atau dipergunakan untuk keperluan membantu fakir miskin dan kaum dhuafa.

Sahabat, sungguh beruntung orang shalih yang dikaruniai harta berlimpah, karena ia pasti menggunakannya sebagai modal besar untuk mencapai surga dan ridho Allah!

Pertanyaannya, sudahkah kita mulai menjadikan harta kita sebagai kendaraan menuju surga, atau justru kita masih sibuk memenuhi urusan perut dan nafsu yang tak henti-henti ingin dipuasi?

Mudah-mudahan Allah berikan hati kita ilham untuk senantiasa rajin memboroskan harta kita di jalanNya. (SH)

pahala wakaf mengalir abadi. tabungwakaf dompet dhuafa