Sahabat, sebagai umat Islam tentu kita ingin masuk ke dalam surga bukan? Selain karena Sifat Maha Besar Allah SWT. Salah satu hal yang membuat kita masuk ke dalam surga dan selamat kelak di akhirat adalah pahala yang telah kita kumpulkan selama di dunia. Amal jariyah adalah salah satu amalan yang juga bisa kita persiapkan.
Dalam sebuah ayat di dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS: Al-Hasyr: 18).
Dari ayat ini, kita bisa mengetahui bahwa memang Allah sendiri memerintahkan kepada manusia untuk memikirkan datangnya hari akhirat dan mempersiapkan diri. Setiap amalan yang manusia lakukan akan dimintai pertanggungjawabannya dan akan diberikan balasan sesuai dengan perbuatannya.
Untuk itu, jangan sampai kita menyesal setelah sampai di akhirat. Padahal, Allah SWT memberikan banyak waktu dan kesempatan untuk kita menyiapkannya saat di dunia. Lantas bagaimana jika kita ingin melakukan investasi terbaik untuk di akhirat?
Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.
Amal Jariyah adalah Pahala yang Tiada Terputus
Salah satu hal yang sangat didambakan oleh sahabat Nabi terdahulu adalah memiliki pahala jariyah yang tidak terputus sampai kapanpun. Tentu saja, sebagai umat Islam kita pun pasti menginginkan hal tersebut. Walaupun sudah tiada di dunia, tapi pahala dari amalan kita masih mengalir.
Hal ini, seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut ini,
“Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, anak shalih yang selalu didoakan orang tuanya.” (HR. Muslim)
Maksud hadist tersebut terpampang jelas di video singkat ini bahwa sedekah kebaikan merupakan amal jariyah yang tidak akan pernah putus manfaatnya, sekecil apapun. Yuk, ditonton dulu!
Jika salah satu dari ketiga hal tersebut kita amalkan, tentu Allah SWT akan membalas dengan pahala yang terus mengalir tanpa terputus. Tentunya harus dengan niat yang lurus dan ikhlas saat menjalankannya. Fokus kepada tujuan akhirat bukan pada dunia semata.
Lakukan 5 Hal Ini untuk Mendapatkan Pahala Jariyah
Dari hadits yang dijelaskan di atas, kita mengetahui bahwa pahala jariyah sangat layak untuk kita kejar bahkan sudah seharusnya kita perjuangkan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mengkongkritkan seperti apakah amal jariah yang bisa kita amalkan dalam hidup sehari-hari berikut 5 hal yang bisa sahabat lakukan.
1. Bentuk Mudah dari Amal Jariyah adalah Menyampaikan dan Mengajarkan Ilmu yang Bermanfaat
Salah satu amal jariyah adalah ilmu yang bermanfaat, seperti yang dijelaskan dalam hadits di atas. Untuk mendapatkan pahala jariyah dari ilmu yang bermanfaat, kita bisa mengajarkan langsung ilmu tersebut kepada orang-orang yang membutuhkan. Menuliskannya dalam buku atau media yang dapat diakses atau dibaca orang banyak, atau menyampaikannya dalam forum yang tepat.
Dalam Islam, ilmu sangat bernilai tinggi. Seluruh kehidupan manusia tidak ada satupun yang bisa dilakukan tanpa ilmu yang benar. Kemajuan teknologi bahkan kemudahan-kemudahan yang bisa kita dapatkan pun karena buah dari ilmu pengetahuan. Apalagi jika berkenaan dengan ilmu keislaman. Seperti yg disampaikan ayat berikut ini,
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:“Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS: Al-Maidah: 11).
Baca juga: Wajibkah Kita Berwakaf? Kenali Hukum Wakaf, Yuk!
Untuk itu, jangan pernah ragu untuk menyampaikan kebenaran dari sebuah ilmu. Jika kita menyampaikannya dengan baik dan bil hikmah, maka kita bisa memberikan banyak manfaat kepada orang lain. Bisa juga untuk mengubah kehidupannya ke jalan yang benar hingga membangun peradaban yang maju dan sejahtera.
2. Mendidik Anak-Anak dan Keluarga yang Shalih
Anak dan keluarga adalah titipan dari Allah SWT. Tidak salah jika Allah menjadikan doa anak yang shalih sebagai amal dan pahala jariyah. Untuk bisa menjadikan anak yang shalih tentu saja butuh usaha dan pendidikan yang kuat dari orang tuanya.
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar” (QS: At-Taghabun: 15)
Bersyukurlah bagi sahabat yang diberikan amanah berupa anak dari Allah SWT. Artinya, kita memiliki peluang dan kesempatan untuk bisa mendapatkan amal jariyah jika kita sungguh-sungguh mendidik anak kita menjadi anak yang taat dan bertaqwa kepada Allah SWT. Tentu kebanggannya bukan hanya di dunia melainkan juga di akhirat.
3. Sedekah Jariyah dalam Bentuk Barang
Sedekah jariyah yaitu menggunakan harta atau barang yang kita miliki untuk sesuatu yang bermanfaat dan selama barang tersebut ada, bisa dimanfaatkan, dan tidak berkurang nilainya maka pahalanya akan terus mengalir kepada kita.
Untuk mengamalkannya kita bisa memberikan barang-barang yang bermanfaat dan bernilai seperti Al-Quran, Kitab, kendaraan, rumah, bangunan, atau fasilitas apapun yang bisa digunakan oleh banyak orang.
Saat ini banyak juga orang-orang di pelosok daerah yang sedang belajar Islam namun mereka kekurangan Al-Quran dan sumber-sumber buku belajar Islam. Untuk itu, Mushaf Al-Quran adalah salah satu bentuk sedekah jariyah yang bisa sahabat lakukan juga untuk membantu mereka yang sedang berjuang mempelajarinya.
Sahabat bisa melakukannya lewat program Sedekah Quran yang Dompet Dhuafa laksanakan untuk masyarakat di wilayah-wilayah pelosok Indonesia. Selain bisa membantu mereka, tentu besar sekali pahala serta kebermaknaannya jika bisa membantu mereka.
4. Membangun Fasilitas Umum dengan Rezeki yang Halal
Masih ingat kisah sumur raumah yang Ustman bin Affan beli dari seorang Yahudi, lalu secara cuma-cuma ia berikan untuk fasilitas umum? Sumur tersebut pun bisa digunakan oleh umat Islam maupun umat Yahudi saat itu.
Utsman bin Affan sangat termotivasi untuk menjadikan sumur tersebut sebagai lahan amal jariyah dan pahala yang besar. Maka ia pun tak ragu untuk mengeluarkan hartanya di jalan Allah. Apalagi saat itu memang umat Islam pun tengah mengalami musim paceklik dan hanya ada sumur tersebut milik yahudi yang bisa dimanfaatkan.
Motivasi Utsman pun lahir karena seruan dari Rasulullah SAW,
“Wahai Sahabatku, siapa saja di antara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka akan mendapat surga-Nya Allah Ta’ala,”.
Jika sahabat memiliki kemampuan, maka sahabat pun bisa melakukan hal yang sama seperti Utsman bin Affan. Misalnya saja, membangun sumur atau sumber air bersih untuk masyarakat di wilayah kekeringan, membangunkan jembatan yang rusak pasca bencana alam, membangun masjid, sekolah, atau hal-hal lain yang dapat dimanfaatkan.
Selama fasilitas itu ada dan berfungsi tentunya pahala akan terus mengalir kepada kita.
5. Salah Satu Amal Jariyah adalah Berwakaf Tunai dengan Harta yang Dimiliki
Menurut para ulama, sedekah jariyah yang dimaksud dalam hadits tentang amal jariyah adalah bisa dalam bentuk wakaf. Namun, sahabat jangan khawatir jika belum bisa berwakaf dalam bentuk bangunan, tanah, rumah atau aset yang bernilai besar lainnya.
Sahabat bisa mulai berwakaf dengan tunai atau disebut juga dengan wakaf tunai. Wakaf tunai bisa dalam bentuk uang, surat berharga yang nantinya diserahkan kepada lembaga wakaf terpercaya. Nominal dari wakaf tunai tidak ditentukan atau dibatasi, kita bisa memulainya sesuai dengan kemampuan.
Nantinya uang atau surat berharga tersebut akan dikumpulkan bersama uang dari pewakif lainnya dan akan diwujudkan dalam bentuk investasi atau hal-hal produktif yang mendatangkan keuntungan. Keuntungan tersebut akan digunakan untuk kepentingan mauquf alaih (penerima manfaat wakaf).
Baca juga: Meniru Wakaf Para Sahabat Rasul
Banyak Kemudahan untuk Melaksanakan Amalan Jariyah
Jadi, sebenarnya tidak ada lagi penghalang untuk kita bisa melaksanakan amalan jariyah, karena Allah SWT memberikan banyak kemudahan. Berapapun yang bisa kita berikan, maka keluarkanlah agar mendapatkan pahala jariyah berbalas surga dari Allah SWT. Lakukan secara istiqomah dan dapatkan manfaat yang besar baik di dunia maupun di akhirat.
Untuk berwakaf tunai, sahabat sudah bisa memulainya dengan nominal Rp10.000. Lebih kecil dibanding membeli segelas kopi di sebuah cafe atau restoran bukan? Wakaf tunai tersebut juga bisa sahabat salurkan dengan mudah melalui Dompet Dhuafa yang sudah sejak tahun 1993 menjadi Lembaga Amil Zakat dan Wakaf yang terpercaya di Indonesia.
Jadi, amal jariyah adalah salah satu yang harus masuk dalam list ibadah sahabat. Untuk itu kapan mau mulai untuk mengamalkan semua itu agar mendapatkan pahala jariyah?
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS: An-Nahl: 97)
Yuk, kejar kebaikan amal jariyahmu dengan berwakaf di Dompet Dhuafa. Ketulusan hatimu membuat para penerima manfaat berani bermimpi besar. Yuk, klik banner di bawah atau di sini!