Skip to content

Berhenti Bertanya Apa yang Sudah Saya Miliki

apakah benar engkau memiliki harta“Manusia berkata, “Hartaku-hartaku.” Beliau bersabda, “Wahai manusia, apakah benar engkau memiliki harta? Bukankah yang engkau makan akan lenyap begitu saja? Bukankah pakaian yang engkau kenakan juga akan usang? Bukankah yang engkau sedekahkan akan berlalu begitu saja?” (HR. Muslim no. 2958)

Sahabat, banyak di antara kita yang terjebak rasa minder tak jelas ataupun rasa sombong yang tak diperkenankan manakala membanding-bandingkan diri dengan orang lain dalam hal “Apa saja yang sudah saya miliki?”

Ada orang yang minder karena di usia sekian belum memiliki rumah tempat tinggal, kendaraan, istri, bahkan untuk makan esok hari saja masih cari utangan.
Sebaliknya, ada orang yang berbangga diri karena di usia muda sudah memiliki segala-galanya: Istri cantik, rumah megah, kendaraan roda empat, dan anak-anak.
Pertanyaannya, patutkah segala hal yang kita miliki itu dibanggakan? Dan patutkah hal yang tidak kita miliki membuat kita minder?

Semuanya berasal dari pertanyaan “Apa saja yang sudah saya miliki?” sehingga kita tersesat dengan jawabannya dan melupakan fakta bahwa setiap manusia tidak pernah memiliki apapun, semuanya hanya berstatus pinjaman saja. Pemiliknya adalah Allah!

Dengan demikian, daripada menghitung-hitung apa yang sudah kita miliki, lebih baik tanyakan pada diri sendiri mengenai apa saja sih yang sudah kita lakukan?!
Karena apa yang kita miliki hakikatnya bukanlah milik kita, dan apa yang sudah kita lakukan (amalan) adalah penentu di mana posisi kita di hadapan Allah kelak!
“Yang akan mengiringi mayit (hingga ke kubur) ada tiga. Yang dua akan kembali, sedangkan yang satu akan menemaninya. Yang mengiringinya tadi adalah keluarga, harta dan amalnya. Keluarga dan hartanya akan kembali. Sedangkan yang tetap menemani hanyalah amalnya.” (HR. Bukhari no. 6514 dan Muslim no. 2960)

Oleh sebab itu, gantilah pertanyaan “Apa saja yang sudah saya miliki?” menjadi: “Apa saja yang telah saya lakukan?
Ingatlah bahwa apa yang kita miliki sesungguhnya takkan bisa memperlihatkan siapa diri kita, namun apa yang kita lakukan, tentu saja dapat memperlihatkan karakter diri kita sesungguhya. Wallaahualam. (SH)

Baca Juga: Mengapa Takut Miskin Harta

Wakaf Setara Secangkir Kopi
Pengertian Investasi Syariah

Pengertian Investasi Syariah: Jenis, Perbedaan, dan Cara Memulainya

Investasi syariah semakin populer di Indonesia seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya berinvestasi secara halal dan sesuai dengan prinsip-prinsip agama. Berbeda dengan investasi konvensional, investasi syariah mengharuskan setiap instrumen yang…
Wakaf dapat menjadi instrumen investasi syariah

Wakaf sebagai Bagian Portofolio Investasi

Salah satu cara untuk mengurangi risiko kerugian dalam berinvestasi adalah dengan melakukan diversifikasi portofolio. Artinya, seorang investor dianjurkan untuk menempatkan dana investasinya ke dalam beberapa instrumen dengan karakteristik yang berbeda.…
7 Prinsip Pengelolaan Wakaf

7 Prinsip Pengelolaan Wakaf

Wakaf merupakan salah satu instrumen penting dalam Islam yang memiliki peran besar dalam meningkatkan kesejahteraan umat. Agar manfaatnya terus dirasakan, diperlukan pengelolaan yang tepat dan sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan wakaf.…