Sahabat, pernahkah melihat pompa air kering yang harus dipancing agar mengeluarkan air? Apa yang harus dilakukan?
Memang lucu, di saat kita membutuhkan pompa yang sedang kering agar mengeluarkan air, justru terlebih dahulu harus kita masukkan sejumlah air sebagai ‘pancingan’.
Contoh lain yang sejenis, ada salah satu cara yang sering dilakukan di masyarakat kita, agar pasutri memperoleh anak, maka ia mengadopsi anak orang lain terlebih dahulu dengan harapan sebagai ‘pancingan’.
Bahkan cara ampuh untuk mendapat senyum dan sapaan dari orang lain sangat sederhana, yakni kita duluan yang memberi senyum dan menyapa orang tersebut sebagai ‘pancingan’.
Baca Juga: Contoh Sedekah Jariah dari Rakyat Aceh
Semua ‘pancingan’ ini biasanya membawa hasil, insyaa Allah. Bisa dikatakan mungkin beginilah cara kerja alam mau mendapatkan sesuatu, harus berani memberikan sesuatu!
Nah, dengan logika sederhana tersebut, masuk akal jika kita menginginkan harta berlimpah, maka dibutuhkan ‘pancingan harta’ terlebih dahulu.
Apa yang dimaksud dengan ‘pancingan harta’? Ya, tentu saja SEDEKAH dalam segala bentuknya.
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), pasti Allah akan melipatgandakan balasan kepadanya dengan lipat ganda yang banyak”. (QS. Al-Baqoroh: 245)
Keliru sekali jika orang berpikir hemat pangkal kaya itu berarti harus ‘pelit’ dan menahan harta dalam rekening saja! Yakinlah bahwa tabungan yang kita simpan di bank tak akan memancing harta lebih banyak, malah dikhawatirkan terkena bunga riba!
“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah…” (QS. Al-Baqoroh: 276)
Pertanyaannya, sudahkah kita memiliki pancingan harta ini? Seberapa besarkah pancingan harta yang kita punya?
Memancing Rezeki Melalui Sedekah
Jika hanya mengharapkan satu-dua ikan berukuran sedang, mungkin cukup memakai pancingan biasa dengan kail cacing kecil.
Akan tetapi untuk mendapatkan ikan besar sekelas hiu, atau tangkapan ikan dalam jumlah banyak, tentu saja kita tak cukup memakai pancingan biasa, kita memerlukan jala besar dan kapal besar untuk mendapatkannya.
Sebagaimana ilustrasi tersebut, jika kita sekadar mengharap rezeki sejumlah beberapa juta Rupiah saja untuk memenuhi kebutuhan perut beberapa orang, mungkin cukup hanya bersedekah seadanya.
Tapi untuk mendapatkan harta berlimpah, mengisi perut ribuan karyawan misalnya, tentu saja diperlukan pancingan harta berupa ‘jala besar’, jala ini bisa berupa wakaf.
Wakaf sebagai Pancingan Rezeki dengan Jala Besar
Baca Juga: Wakaf Produktif, Wakaf Tunai & Wakaf Tanah – Hukum, Dalil & Rukun
Baik itu wakaf dalam bentuk bangunan, wakaf tanah, wakaf kendaraan, dan wakaf lainnya yang bermanfaat lebih luas bagi masyarakat dan kontinyu terus-menerus daripada sekadar sedekah biasa.
Sahabat, sudahkah kita melakukan cara-cara memancing rezeki di atas? Sepadan kah besarannya dengan besaran impian kita? Semoga Allah memudahkan kita dalam menafkahkan harta di jalanNya. (SH)