Skip to content

Imunitas Kemaksiatan

imunitas diri terhadap maksiat, perlindungan terhadap maksiatDan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hasyir: 19)

Sahabat, di zaman ini kemaksiatan makin merajalela, banyak orang yang telah putus urat malunya sehingga justru berbangga dan memperlihatkan terang-terangan maksiat yang dikerjakannya.

Minuman keras telah dijadikan gaya hidup bahkan sumber penghasilan suatu negara, pamer aurat dinyatakan sebagai seni dan kebebasan berekspresi, perselingkuhan dalam rumah tangga telah dijadikan hal yang lumrah. Na’udzubillah min dzalik.

Tentu saja kita memerlukan imunitas alias pertahanan diri yang mumpuni dari gempuran maksiat yang semakin dahsyat, agar tidak turut terseret arus.

Lalu bagaimana cara agar diri kita memiliki imunitas tinggi terhadap kemaksiatan?

Berikut ini beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan imunitas diri terhadap maksiat:

1. Mengenali dampak kemaksiatan dalam hidup

Hampir mirip dengan imunisasi pada bayi, di mana sistem imun tubuh dipaksa mengenali zat asing penyebab penyakit, yang bertujuan agar dapat menghasilkan antibodi untuk melawan penyakit tersebut, demikian pula cara agar imunitas kita kuat terhadap kemaksiatan.

Kita terlebih dulu perlu memaksa diri sendiri untuk mengenali apa itu maksiat, macam-macamnya, serta akibat yang timbul jika melakukannya.

Banyak yang tahu apa itu maksiat dan macamnya, namun sedikit yang mengenali secara detail apa sajakah dampak buruk akibat melakukan kemaksiatan.

Misalnya, apa dampak mengerikan dari mengonsumsi minuman keras? Dampak destruktif dari perselingkuhan bagi sebuah rumah tangga? Dampak buruk dari pamer aurat baik secara pribadi maupun sosial?

Jika kita tak mengetahui dampak negatifnya, sangat mungkin suatu saat kita akan terperangkap melakukan perbuatan-perbuatan maksiat tersebut.

Sebagaimana sebuah kancah peperangan, perlu mengenali musuh secara mendetail agar kita bisa mengalahkannya. Maka, kenali dengan baik dampak buruk dari setiap perbuatan maksiat agar kita mampu menolaknya.

2. Mendirikan Shalat, baik yang wajib maupun sunah

Cara selanjutnya untuk meningkatkan imunitas terhadap maksiat adalah dengan mendirikan shalat wajib maupun sunah.

Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al ‘Ankabut: 45).

Jelas bahwa shalat mampu mencegah seseorang berbuat maksiat. Akan tetapi, perlu diketahui jika seseorang selalu melaksanakan shalat namun tetap bermaksiat, bisa dinyatakan shalatnya tersebut tak bermanfaat, dan orang tersebut justru semakin menjauh dari Allah.

“Barangsiapa yang melaksanakan shalat, lantas shalat tersebut tidak mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, maka ia hanya akan semakin menjauh dari Allah.” (Dikeluarkan oleh Ath Thobari dengan sanad yang shahih dari jalur Sa’id bin Abi ‘Urubah dari Qotadah dari Al Hasan)

3. Puasa

“Sesungguhnya setan itu berjalan pada manusia di tempat jalannya darah. Maka persempitlah jalannya itu dengan mengosongkan perut.” (Al hadits)

Sahabat, cara lainnya untuk membuat imunitas diri kita tinggi terhadap godaan maksiat adalah dengan memperbanyak berpuasa. Hal ini bisa menyempitkan jalan setan dalam tubuh kita.

Ketika berpuasa, tidak hanya menahan lapar dan haus, setiap kita pun akan menahan diri dari hawa nafsu lainnya, seperti mengendalikan perkataan, mengendalikan diri jika ada yang mengajak bermaksiat.

“Apabila salah seorang dari kalian bengun dalam keadaan berpuasa, maka janganlah ia berbicara jorok dan kotor, jika seseorang dicaci atau diperangi, maka hendaklah ia berkata: Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa.” (Shahih Muslim No.1941)

4. Menundukkan pandangan

Sungguh, menundukkan pandangan (ghadul bashar) merupakan salah satu cara dalam mencegah kemaksiatan. Banyak maksiat terutama zina, yang diawali dari terpancingnya penglihatan.

“Katakanlah kepada orang-orang yang beriman, agar mereka menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An-Nuur: 30)

“Wahai Ali, janganlah pandangan pertama kau ikuti dengan pandangan berikutnya. Untukmu pandangan pertama, tetapi bukan untuk berikutnya.” (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Hakim sesuai dengan syarat Muslim)

5. Memperbanyak berbuat kebaikan agar perbuatan buruk lenyap

“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Hud : 114)

Dengan memperbanyak perbuatan baik, in syaa Allah kita akan disibukkan dengan hal-hal bermanfaat sehingga tak ada kesempatan untuk bermaksiat.

Sahabat, mudah-mudahan Allah membantu kita dalam meningkatkan kekebalan diri terhadap godaan maksiat. Bagaimanapun maksiat akan menghancurkan diri kita secara perlahan maupun cepat. Selamat menjauhi maksiat! (SH)

pahala wakaf mengalir abadi. tabungwakaf dompet dhuafa