Skip to content

Kejarlah Akhirat, Maka Dunia Akan Kau Genggam

Kejarlah-Akhirat-Dunia-Akan-Kau-Genggam

Mengejar dunia sebagai tujuan akan sangat merugikan, kita dianjurkan mengejar akhirat sebagai tujuan akhir. Kejarlah akhirat, maka dunia akan kau genggam dengan mudah. Segala urusan dunia akan dimudahkan oleh Allah SWT ketika tujuan kita untuk mengejar akhirat, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

“Barangsiapa menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya, maka Allah akan cerai beraikan urusannya,  lalu Allah akan jadikan kefakiran selalu menghantuinya, dan rezeki duniawi tak akan datang kepadanya kecuali hanya sesuai yang telah ditakdirkan saja. Sedangkan, barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai puncak cita-citanya, maka Allah akan ringankan urusannya, lalu Allah isi hatinya dengan kecukupan, dan rezeki duniawi mendatanginya padahal ia tak minta”. (HR Baihaqi dan Ibnu Hibban)

Sahabat, pernahkah kita melihat orang yang bekerja keras mati-matian demi mengejar harta benda keduniaan, tapi malah kelelahan, dan tak kunjung membaik nasibnya? Sementara di tempat yang berbeda ada orang yang tak ambisius terhadap dunia tapi malah seolah harta dan kedudukan mengejar dirinya, berlimpah harta dan dihormati orang.

Baca Juga: Siapa Bilang Allah Benci Orang Kaya?

Sungguh hal yang demikian bukanlah sesuatu yang aneh. Sebab, segala sesuatu di dunia ini berada dalam pengaturan Allah. Tak ada yang luput dari aturan-Nya. Dan aturan-aturan Allah itu termaktub dalam Al-Qur’an dan Hadits.

Salah satu di antara sekian aturan yang Allah tetapkan adalah Hadits Qudsi yang terjemahannya berbunyi, “Wahai dunia, layanilah siapa yang taat kepadaku, dan perbudaklah siapa yang mencintaimu”. Dari aturan yang satu ini, maka orang-orang yang melaksanakan ketaatan kepada Allah, niscaya mereka akan mendapatkan kehidupan yang baik. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 97, yang terjemahnya berbunyi,

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”.

Kehidupan yang baik ini, menurut beberapa ahli tafsir, berupa kemudahan rezeki, atau kelapangan hati untuk selalu qana’ah atas pemberian Allah, atau mudahnya hati untuk mengerjakan ketaatan kepada Allah. Ada juga ahli tafsir yang mengartikan kehidupan yang baik sebagai kehidupan di surga.

Bandingkan dengan orang-orang yang kehidupannya semata-mata untuk mengejar dunia. Mereka dilanda keletihan. Saat mereka memiliki banyak harta, mereka tak memiliki waktu untuk diri mereka, untuk keluarga, untuk masyarakat, apatah lagi waktu untuk agama Allah. Waktunya tersita oleh kelelahan mengejar dunia.

Benarlah ungkapan yang selama ini beredar di masyarakat, “Kejarlah dunia, akhirat nggak dapet. Kejarlah akhirat, dunia ngikut”.

Oleh karena itu Sahabat, daripada kita mengalami dua kerugian akibat mengejar dunia, yakni kehilangan pahala akhirat sekaligus kelelahan mengejar dunia yang tak kunjung dapat, sungguh lebih baik kita beroleh dua keuntungan, yakni mendapatkan akhirat dan dikejar oleh rezeki duniawi. (Kurniaddin Mahmud)

pahala wakaf mengalir abadi. tabungwakaf dompet dhuafa