Skip to content

Kisah Qorun, Ketika Harta Menjadi Musibah

Kisah Qorun, ketika harta jadi musibah

Sahabat,
Harta sesungguhnya bisa menjadi anugerah nikmat, namun bisa pula menjadi musibah terlaknat.

Ada orang yang dengan hartanya makin mendekatkan diri pada Allah, namun ada pula yang dengan hartanya justru menyombongkan diri di hadapan Allah.

Cukuplah kita bercermin dari kisah sejati yang terjadi di zaman para nabi. Salah satu yang paling populer diceritakan dalam Quran adalah mengenai Qorun dan hartanya.

“Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat.

(Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: ‘Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri’.” (Q.S. Al Qashash 76)

Bisa dibayangkan betapa luar biasanya harta yang Qorun miliki? Ia punya ribuan gudang untuk menyimpan hartanya yang melimpah ruah, meliputi emas dan perak.

Baca Juga: KISAH WAKAF SUMUR UTSMAN BIN AFFAN RA

Bahkan untuk mengangkut ribuan kunci gudang harta tersebut, diperlukan sejumlah pria dengan badan perkasa dan kuat, itupun masih dirasa sangat berat untuk dipikul.

Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa Qorun tidak menaruh saja kunci-kunci gudangnya di sebuah tempat yang cukup besar? Mengapa ia memerlukan pria berbadan kekar untuk mengangkut kunci-kunci hartanya ke manapun ia pergi?

Ya, dari sini kita bisa mengetahui bahwa Qorun memiliki sifat pamer dan berbangga diri. Ia juga senantiasa mengenakan pakaian mewah di masa itu dan menunjukkan betapa banyak harta kekayaannya dengan mempertunjukkannya pada setiap orang.

Beberapa orang shaleh di zaman itu telah menasehati Qorun,

“Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS Al-Qashash [28] : 77)

Akan tetapi, Qorun merasa harta tersebut dimilikinya karena ilmu yang dia punya, sama sekali ia tak berpikir harta tersebut ada sebagai rezeki atau kebaikan dari Allah untuknya,

“Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.” (QS. al-Qashash: 78)

Dan, semua orang yang mencintai dunia sudah pasti berharap memperoleh apa yang dimiliki oleh Qorun, orang-orang itu berkata,

“Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.” (QS Al-Qashash [28] : 79)

Namun apa yang kemudian terjadi?

“Maka Kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).” (QS Al-Qashash [28] : 81)

Petikan Hikmah Cerita Qorun

Na’udzubillah mim dzalik. Dari kisah Qorun tersebut, kita bisa memetik beberapa hikmah, yakni ciri-ciri harta yang berpotensi menjadi musibah bagi pemiliknya, semoga kita bisa menghindarkan diri dari hal ini:

1. Banyaknya harta membuat kita berbangga diri dan ingin pamer

Bukankah saat ini banyak orang yang berlomba memamerkan kekayaan yang dimilikinya? Entah dengan mengenakan baju dan berbagai aksesoris dari atas kepala hingga ujung kaki bernilai Milyaran Rupiah, atau mengoleksi berbagai mobil mewah super mahal di garasi rumahnya.

Waspadalah, perasaan bangga diri dan keinginan pamer ini bisa mengubah harta menjadi musibah sebagaimana yang dialami Qorun!

2. Harta yang dimiliki membuat kita punya kuasa tapi justru melakukan kerusakan di muka bumi

Banyak orang kaya yang memiliki kekuasaan dengan hartanya tersebut, akan tetapi justru berbuat banyak kerusakan di bumi. Entah dengan mengeruk kekayaan alam tanpa mempedulikan efek pencemaran lingkungan, atau juga mengeksploitasi manusia dengan tindakan yang tak manusiawi.

Misalnya mempekerjakan para pekerjanya dengan upah tak layak, memperlakukan pekerja dengan peraturan yang merugikan mereka, dan lain sebagainya.

3. Tidak bersedia berbuat baik pada orang lain dengan harta yang dimiliki

Jangankan berwakaf atau bersedekah, mengeluarkan uang kewajiban zakat yang senilai 2,5% dari harta yang dimiliki saja enggan!

Padahal dalam harta tersebut, Allah menitipkan juga sebagiannya untuk dinafkahkan pada orang miskin, anak yatim, orang-orang yang berutang, baik di antara kaum kerabat terdekat maupun orang-orang yang tak dikenal di antara kaum muslimin.

Tunggulah… Akan ada saatnya harta tersebut berubah menjadi musibah yang amat mengerikan dalam hidup! Mungkin tidak sedramatis kisah Qorun yang Allah hinakan dengan membenamkan diri dan hartanya ke dalam bumi.

Mungkin hanya berupa penyakit berat yang tiada bisa disembuhkan, atau anak-anak keturunan yang membuat keonaran, tapi itulah beberapa musibah menghinakan para pemilik harta yang enggan berbuat kebaikan.

4. Merasa banyaknya harta saat ini semata-mata berkat ilmu yang dimiliki

Ketika merasa kekayaan kita berasal dari kerja keras dan kecerdasan diri sendiri, maka segera sadari bahwa kemampuan tubuh kita untuk bekerja keras dan otak cerdas yang kita miliki adalah anugerah Allah!

Mudah bagi Allah membuat kita lemah, sakit-sakitan, sehingga tak bisa berpikir apalagi membuat keputusan atau membuat koneksi dengan banyak orang, akan tetapi Allah mengaruniakan potensi jasad dan akal sehingga membuat kita mampu berusaha dan membangun kekayaan. Maka syukurilah!

Baca Juga: 3 Jalur Memanfaatkan Harta

Sahabat,

Seyogyanya harta merupakan anugerah nikmat yang dahsyat, akan tetapi sifat sombong manusia bisa mengubahnya menjadi musibah terlaknat.

Semoga Allah jauhkan kita dari sifat-sifat tersebut. (SH)

pahala wakaf mengalir abadi. tabungwakaf dompet dhuafa